Pilot Tak Lagi Pakai Tenaga Manusia, Kini Disiapkan Robot yang Pandai Menghapal Navigasi

ifta - Jumat, 18 Agustus 2023 06:35 WIB
null

Halojatim.com- The Korea Advanced Institute of Science & Technology (KAIST) sedang mengembangkan pilot masa depan yang bukan lagi diawaki oleh tenaga manusia, melainkan robot.

Robot ini disetting layaknya manusia yang mampu mengendalikan segala hal terkait dengan penerbangan.

Robot ini juga dirancang seperti manusia yang dilengkapi dengan jari untuk menjalankan fungsi layaknya seorang pilot.

Melansir Euronews, para insinyur KAIST sedang mengembangkan robot humanoid yang disebut sebagai Pibot untuk menggantikan pilot di kokpit pesawat.

“Pibot adalah robot humanoid yang dapat menerbangkan pesawat seperti pilot manusia dengan memanipulasi semua kontrol tunggal di kokpit yang dirancang untuk manusia," kata profesor teknik elektro di KAIST, David Shim.

Pibot memiliki lengan dan jari untuk dapat mengoperasikan instrumen penerbangan di kokpit dengan cekatan, bahkan dengan getaran yang parah di pesawat terbang. Hal tersebut dapat dilakukan berkat penggunaan teknologi kontrol presisi tinggi.

Pibot juga memiliki kamera eksternal untuk memantau keadaan pesawat dan kamera internal membantunya mengelola saklar penting pada panel kontrol untuk mengendalikan pesawat. Selain itu, Pibot juga dapat menghafal manual rumit dari berbagai jenis pesawat sehingga memungkinkan robot ini dapat mengendalikan berbagai macam jenis pesawat.

“Dengan robot pilot, jika kita mengajarkan konfigurasi pesawat jenis lain, maka Anda bisa menerbangkan pesawat hanya dengan mengklik jenis pesawatnya,” ujar Shim.

Robot ini juga dibekali memori yang sangat besar sehingga dapat menghafal semua peta navigasi penerbangan Jeppesen di seluruh dunia dimana hal tersebut tidak mungkin dilakukan oleh pilot manusia.

Tim peneliti menyebutkan Pibot mampu "memahami" dan mengingat berbagai manual pesawat berkat kemajuan terbaru pada large language models (LLM).

“Kami memiliki pendahulu robot pilot pada tahun 2016. Saat itu, kami tidak memiliki teknologi kecerdasan buatan yang mumpuni, sehingga tidak dapat benar-benar belajar apa pun dari literatur atau manual. Namun baru-baru ini dengan ChatGPT atau dengan sistem LLM lainnya, teknologi tersebut membuat kemajuan yang luar biasa,” jelas Shim.

Diharapkan kehadiran Pibot dapat mewujudkan operasi penerbangan bebas error dan dapat bereaksi lebih cepat ketika dalam situasi darurat.***

Tulisan ini telah tayang di kabarsiger.com oleh Yunike Purnama pada 18 Aug 2023

RELATED NEWS