Impor RI Tembus Rp292,6 Trliun, Besi dan Baja Mengalam Penurunan
JAKARTA, Halojatim.com - Impor besi dan baja mengalami penurunan dibanding dengan periode sebelumnya.
Bahkan khusus untuk impor besi dan baja mengalami penurunan terbesar dibandingkan dengan jenis yang lain.
Untuk penurunan besi dan baja ini mencapai US$47,4 juta atau 5,30%.
- Harga Rumah Naik, Jadi yang Tertinggi Setelah Pandemi
- Gandeng Jerman, Indonesia Kembangkan Sistem Transportasi Hijau
- Kabar Gembira! Bulog akan Distribusikan 20 Ribu Ton Jagung Pakan ke Peternak
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, nilai impor Indonesia pada Oktober 2023 turun 2,42 persen secara year on year (YoY) menjadi US$18,67 miliar atau Rp292,6 triliun (asumsi kurs Rp15,500 dolar AS).
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, impor migas Oktober 2023 senilai US$3,21 miliar, turun 3,66% dibandingkan September 2023 dan turun 4,68% dibandingkan Oktober 2022.
"Sementara itu impor nonmigas tercatat senilai US$15,47 miliar, naik 10,37% dibandingkan bulan sebelumnya," katanya dalam rilis BPS pada Rabu, 15 November 2023 sebagaimana dikutip dari laman Jogjaaja.
Pudji memaparkan, peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar Oktober 2023 dibandingkan September 2023 adalah mesin atau perlengkapan elektrik dan bagiannya senilai US$386,8 juta atau 21,06%. Sementara penurunan terbesar adalah besi dan baja US$47,4 juta atau 5,30%.
Jika dilihat dari tiga negara pemasok barang impor nonmigas terbesar selama Januari–Oktober 2023 adalah Tiongkok US$51,03 miliar, disusul Jepang US$13,92 miliar dan Thailand US$8,55 miliar.
Impor nonmigas dari ASEAN US$25,78 miliar dan Uni Eropa US$11,80 miliar.
Menurut golongan penggunaan barang, nilai impor Januari–Oktober 2023 terhadap periode yang sama tahun sebelumnya terjadi peningkatan pada golongan barang modal senilai US$2.749,3 juta dan barang konsumsi US$1.138,6 juta . Sementara impor bahan baku atau penolong turun US$19.317,3 juta. ***