VIRAL Video Pemalakan Wisatawan di Banyuwangi, Kepala Dinas Pariwisata Minta Maaf

Kamis, 07 Juli 2022 19:57 WIB

Penulis:ifta

A-IJEN.jpg
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur, mengeluarkan surat edaran terbaru terkait dengan pendakian Kawah Ijen, Banyuwangi.

Banyuwangi, Halojatim.com-  VIRAL Video Pemalakan wisatawan di Banyuwangi saat berkunjung ke sebuah pantai banyak beredar di lini masa media sosial.

Pemalakan ini dianggap telah mencoreng citra pariwisata Banyuwangi, atas hal ini pemerintah daerah setempat telah melakukan investigasi.

Sebelumnya, beredar keluhan wisatawan yang mengaku mengalami pungli saat berwisata ke destinasi di Pantai Bangsring. 

Lewat unggahannya di media sosial, korban menceritakan dipaksa membayar Rp150 ribu oleh seorang oknum sebagai ongkos pengawalan menuju destinasi wisata yang membuat korban merasa kurang nyaman.

Tim gabungan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi bersama pihak kepolisian dan kepala desa setempat segera melakukan identifikasi terduga oknum pelaku pungli wisatawan di Pantai Bangsring, Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. 

"Tadi malam saya ditelepon Ibu Bupati (Ipuk Fiestiandani) dan diperintah untuk bergerak cepat. Pagi tadi kami telah berkoordinasi dengan polsek dan kades setempat untuk melakukan penyelidikan terhadap terduga oknum pelaku pemalakan. Jika terbukti benar, tentu akan ada tindakan tegas," kata M.Y. Bramuda, Kepala Disbudpar Banyuwangi, Kamis (7/7). 

"Atas nama pemerintah daerah kami sangat menyesalkan kejadian ini. Kami juga memohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Ini akan menjadi bahan evaluasi kami untuk perbaikan pariwisata Banyuwangi ke depan," kata Bramuda. 

“Jangan sampai ulah oknum, kemudian merusak momentum pemulihan ekonomi sektor wisata,” tegas Bramuda.

"Kami juga menggelar rapat bersama seluruh pelaku pariwisata di Desa Bangsring, polsek, satpol pp, kepala desa, BPD, dan forpimka Wongsorejo untuk menyusun SOP termasuk soal penataan kendaraan, demi menjaga kenyamanan pengunjung, " jelasnya. (*)

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

setahun yang lalu