UNAIR
Senin, 19 April 2021 11:44 WIB
Penulis:Asih
Universitas Airlangga (Unair) mengklarifikasi terkait pernyataan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Unair Prof Dr Chairul Anwar Nidom.
Unair dalam keterangan tertulisnya menyebut, Prof Nidom bukan mewakili Unair dalam memberikan pernyataan itu karena tidak ada tugas resmi dari kampus.
Seperti diketahui, Prof Nidom dan Kepala Lembaga Eijkman Amin Subandrio diundang dalam forum rapat dengar pendapat (RDP) Komisi IX DPR, Rabu (11/3/2021) lalu. Juga beberapa pernyataan Prof Nidom di media massa. Di mana vaksin Nusantara itu layak untuk ke tahap berikutnya yakni uji klinis. Prof Nidom mengaku dedintrik sel ini adalah jawaban untuk mengatasi virus corona dan layak untuk aplikasi.
Ketua Pusat Komunikasi dan Infornasi Publik Unair, dr Martha Kurnia Kusumawardani mengatakan pernyataan yang dikeluarkan Prof Nidom murni berasal dari pernyataan pribadi. "Bukan merupakan representasi dari Universitas Airlangga Surabaya secara kelembagaan," ujar dr Martha dalam rilisnya Senin (19/4/2021).
Ditegaskan dr Martha, Prof Nidom juga bukan merupakan anggota tim peneliti vaksin Universitas Airlangga Surabaya.
"Kami tetap menghargai berbagai ikhtiar yang dilakukan oleh berbagai pihak untuk bisa meredakan pandemi Covid-19," tambahnya.
Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Unair, Prof Dr drh Mirni Lamid MP, mengatakan hal yang sama. Pernyataan Prof Nidom terkait dengan vaksin Nusantara tidak melalui proses diskusi dengan pimpinan fakultas. "Sehingga memang murni merupakan pendapat beliau pribadi," tukasnya.
Bagikan
UNAIR
2 bulan yang lalu
UNAIR
9 bulan yang lalu