PERINGKAT TEMBUS 200 DUNIA UNTUK KADO REKTOR SEBELUMNYA

Andri - Jumat, 20 Juni 2025 07:30 WIB
Kampus Unair di Surabaya timur. Universitas ini menembus ranking 200 dunia

SURABAYA I halojatim.com- Universitas Airlangga (Unair) Surabaya mencatat lompatan signifikan. Perguruan tinggi favorit di Kota Pahlawan, julukan Kota Surabaya, itu dengan menembus posisi 200 besar dunia dalam pemeringkatan QS World University Rankings (WUR) 2025, naik dari posisi 308 pada tahun sebelumnya.

"Alhamdulillah, ini adalah kado untuk Unair dan juga untuk rektor sebelumnya. Tahun lalu kita berada di peringkat 300-an dunia, dan tahun ini sudah mencapai 200 dunia. Ini merupakan langkah awal dari target saya untuk membawa Unair menembus posisi 200 besar dalam lima tahun ke depan," ujar Rektor Unair, Prof. Dr. Muhammad Madyan, S.E., M.Si., M.Fin., di Surabaya.

Capaian tersebut, katanya, merupakan hasil kerja keras dan dedikasi seluruh civitas academica Unair secara berkelanjutan. Salah satu faktor utama peningkatan peringkat adalah lonjakan jumlah publikasi ilmiah Unair yang terindeks Scopus.

"Saat pertama menjabat pada 2015, jumlah publikasi kami hanya sekitar 150 per tahun. Namun dalam lima tahun terakhir, sudah mencapai 3.200 publikasi per tahun," katanya.

Peningkatan publikasi ini, kata dia, berpengaruh langsung terhadap reputasi akademik dan peningkatan jumlah guru besar di lingkungan Unair. Untuk itu, pihak Unair, kata Madyan, akan terus melakukan evaluasi demi mencapai target reputasi global yang lebih tinggi.

Selain dalam QS WUR, Unair juga mencetak prestasi dalam Times Higher Education (THE) Impact Rankings 2025, yaitu pemeringkatan berdasarkan pencapaian kampus terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). Dalam kategori ini, Unair menduduki peringkat ke-9 dunia dan menjadi yang terbaik di Indonesia.

Ketua Badan Perencanaan dan Pengembangan (BPP) Unair, Dr. Dian Ekowati, S.E., M.Si., M.AppCom (OrgChg)., Ph.D., mengatakan indikator yang digunakan QS WUR berbeda dengan THE Impact Rankings. “QS lebih banyak menilai dari sisi akademik, reputasi institusi, hingga publikasi, dengan bobot sekitar 50–60 persen. Sementara THE Impact menilai implementasi nyata kampus terhadap SDGs, yang bahkan harus dapat diakses publik,” katanya. (*)

Editor: Andri
Tags pendidikanUNAIRBagikan

RELATED NEWS