Siap Diuji Klinis, Unair dan RSU dr Soetomo Buka Pendaftaran Relawan Vaksin Merah Putih

Selasa, 09 November 2021 17:52 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

vaksin merah putih unair 1.jpg
Rektor Unair Prof Mohammad Nasih (kanan) menyerahkan seed vaksin Merah Putih pada CEO PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia FX Sudirman di sela Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-67 Unair, Selasa (9/11/2021).

SURABAYA | halojatim.com -  Setelah melalui uji pre klinis, vaksin Merah Putih siap untuk diuji klinis pada manusia. Karena itu Universitas Airlangga (Unair) dan RSU dr Soetomo Surabaya membuka pendftaran relawan untuk uji klinis tahap satu, dua dan tiga. 

Relawan sudah mulai dibuka di website resmi yang dikeluarkan RSU dr Soetomo selaku pelaksana dari uji klinis ini. 
Rektor Unair, Prof Mohammad Nasih mengatakan relawan ini memang harus disiapkan karena saat ini Unair sudah melakukan uji pra klinis pada hewan coba atau makaka. Dan hasilnya sudah di-summit ke website resmi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). 

"Bagi yang belum vaksin atau yang menunggu-nunggu vaksin Merah Putih Unair, ini sudah akan dilakukan dalam waktu dekat. Monggo mendaftar jadi relawan. Kita sukseskan vaksin Merah Putih ini," kata Prof Nasih usai Rapat Senat Terbuka Dies Natalis ke-67 Unair, Selasa (9/11//2021). 

Dikatakan Prof Nasih, Unair sudah summit semua hasilnya dan juga revisi-revisi yang diminta BPOM. Tingga menunggu hasil kapan uji klinis bisa dilakukan. 

"Kami harap dalam minggu-minggu ini akan ada hasil pelaksanaan persetujuan uji klinis (PPUK) dari BPOM," ujar Prof Nasih. 
Unair sendiri sudah menyerahkan seed vaksin Merah Putih ke PT Biotis Pharmaceuuticals Indonsia selaku pabrikan yang akan memproduksi vaksin ini secara massal. Dengan penyerahan ini, kata Prof Nasih tugas Unair sudah selesai. Tinggal Biotis yang akan mengurus izin halal vaksin ini serta RSU dr Soetomo yang akan melakukan uji klinis. 

Namun yang pasti, Prof Nasih memastikan vaksin ini sudah melalui uji preklinik pada makaka dari berbagai macam kelompok usia, manula, remaja, yang hamail hingga anak-anak. Juga dilakukan pada makaka yang memiliki penyakit bawaan atau komorbit. 

"Tidak dianjurkan untuk yang komorbit begitu pun untuk anak-anak. Tapi yang pasti dari sisi  khaasiat luar biasa. Untuk ke makaka dari katagori formula hasilnya 93,8 persen. Ini sangat tinggi. Dan kami harapkan dengan adanya sentuhan Biotis maka efektivitasnya bisa lebih tinggi lagi," jelas Prof Nasih.