Kehilangan
Senin, 02 Oktober 2023 10:04 WIB
Penulis:ifta
JAKARTA, Halojatim.com- Ternyata pekerja perempuan lebih besar pengeluarannya dibandingkan dengan pekerja laki-laki.
Hal ini terkait dengan biaya kesehatannya pekerja perempuan yang lebih besar dibanding laki-laki.
Hanya saja gaji yang mereka terima sama dengan pekerja laki-laki, bahkan ada yang lebih sedikit.
Deloitte, salah satu konsultan bisnis terbesar di dunia melaporkan bahwa pekerja wanita di Amerika menghabiskan biaya kesehatan US$15,4 miliar atau setara Rp239,21 triliun lebih banyak daripada pria.
Biaya ini didanai oleh perusahaan sehingga berkontribusi terhadap ketimpangan upah berbasis gender. Biaya kesehatan ini umumnya 20% lebih besar pada perempuan, dan 18% lebih besar jika tidak trmasuk pengeluaran terkait kehamilan, kata laporan tersebut.
Dikutip dari Investopedia, laporan ini menganalisis data lebih dari 16 juta orang yang memiliki asuransi kesehatan dari perusahaan dan mempertimbangkan jenis kelamin mereka.
Pekerja pria lebih sering menunda kunjungan, sementara pekerja wanita lebih cenderung membutuhkan layanan medis yang melebihi biaya asuransi . Layanan ini mencakup laboratorium radiologi, perawatan kesehatan mental, kunjungan ruang gawat darurat, terapi fisik/okupasi, dan perawatan chiropraktik.
Namun meski perempuan menghabiskan lebih banyak uang untuk layanan kesehatan, lDeloitte menemukan bahwa rata-rata biaya kesehatan yang dicover lebih sedikit dibandingkan laki-laki.
“Perempuan membayar lebih banyak uang dibandingkan laki-laki dan cenderung mendapatkan cover yang lebih sedikit untuk setiap dolar premi yang dibelanjakan” dengan selisih nilai aktuarial sebesar US$1,34 miliar, tidak termasuk klaim kehamilan, kata laporan tersebut.
Deloitte meminta perusahaan asuransi kesehatan dan pengusaha untuk mempertimbangkan kesetaraan finansial dan kesehatan dalam rencana asuransi.
Organisasi yang terlibat dalam penyediaan asuransi kesehatan dapat mengkaji bagaimana cakupan dan rancangan manfaat dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan dan berkontribusi terhadap biaya yang tidak proporsional bagi perempuan. ***
Bagikan
Kadin Jatim
setahun yang lalu