WhatsApp Kini Jadi Raksasa Meta, Raup Keuntungan Tertinggi
JAKARTA, Halojatim.com - Perpesanan WhatsApp kini menjadi raksasa di antara perusahaan milik Meta.
Pendapatan WhatsApp menjadi yang lebih tinggi di antara grup lainnya.
Pengguna WhatsApp juga terus menunjukkan peningkatan signifikan di berbagai negara.
- 3.000 Orang Diteliti, Hasilnya Orang Lebih Cepat Pikun Pasca Covid-19
- Wow! Jumlah Emiten di BEI Tembus 900
- SUDAH SEDIAKAN TIKET KA UNTUK LIBUR NATAL-TAHUN BARU
- Ini Jadwal Piala Dunia U-17 2023 Indonesia
- Amankan Piala Dunia U17, Polisi Kerahka 13.245 Personil
Satu dekade lalu Facebook mengakuisisi WhatsApp dengan nilai US$19 miliar atau sekitar Rp296,4 triliun (Kurs Rp15.600).
Saat ini, WhatsApp semakin menjadi tulang punggung bagi Meta, perusahaan yang memiliki Facebook, Instagram, dan berbagai aplikasi lainnya.
Dilansir dari NewYork Times, Rabu, 11 November 2023, data perusahaan menunjukkan bahwa lebih dari setengah penduduk Amerika usia 18 hingga 35 tahun yang menggunakan ponsel telah menginstal WhatsApp.
Hal ini menjadikan WhasApp menjadi salah satu layanan Meta yang paling cepat berkembang di pasar.
WhatsApp telah tumbuh pesat dengan ratusan juta pengguna bertambah dalam jangka waktu yang relatif singkat. Tren ini menarik perhatian Zuckerberg, yang kemudian mengambil alih WhatsApp pada tahun 2014.
Pada mulanya Mark Zuckerberg berkomitmen untuk tidak ikut campur dalam operasional aplikasi perpesanan tersebut agar tidak mengganggu keberlangsungan WhatsApp. Pendiri WhatsApp, Brian Acton dan Jan Koum, sangat menekankan privasi dan keamanan dalam layanan pesan mereka.
Pada tahun 2019, Zuckerberg berupaya untuk mengkonsolidasi kendali atas aplikasi-aplikasi perusahaannya dengan tujuan memungkinkan berbagi data dan teknologi di antara aplikasi yang dikelola Meta.
Facebook juga mulai merambah potensi bisnis WhatsApp ketika aplikasi tersebut sudah mencapai lebih dari dua miliar pengguna di seluruh dunia. Langkah ini berdampak pada kepergian para pendiri WhatsApp dan beberapa karyawan lainnya.
Meta juga memperkirakan bahwa pendapatan dari iklan di WhatsApp dan layanan pesan serupa yang mereka Kelola, Messenger, dapat mencapai US$10 miliar tahun ini atau sekitar Rp156 triliun.
Dalam sebuah wawancara, Zuckerberg memposisikan WhatsApp sebagai "babak selanjutnya" bagi Meta. Aplikasi perpesanan ini diharapkan dapat menjadi dasar untuk layanan pesan bisnis, serta menjadi aplikasi percakapan utama yang dikelola Meta.
Zuckerberg telah mengubah WhatsApp menjadi layanan perpesanan dan bisnis yang lebih komprehensif. WhatsApp kini memiliki banyak fitur, mulai dari reaksi emoji sederhana hingga penerusan pesan, dan dapat di aplikasikan di aplikasi perangkat lain, termasuk komputer desktop Mac dan Windows.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 08 Nov 2023