Vaksin Covid-19 Generasi Baru yang Ditempelkan di Kulit

Asih - Minggu, 23 Januari 2022 07:07 WIB
Ketahui Daftar Obat dan Vaksin COVID-19 yang Sudah Miliki EUA dari BPOM

JAKARTA | halojatim.com– Peneltian terus dilakukan terkait vaksin covid-19. Peneliti medis asal Swiss telah menguji vaksin Covid-19 generasi baru yang ditempelkan di kulit.

Menurut hasil studi mereka, kekebalan yang dihasilkan vaksin ini sifatnya lebih tahan lama.

Seperti diketahui, vaksin hingga saat ini masih memiliki peranan penting dalam penanganan pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, dan sejumlah ahli pun masih melakukan berbagai penelitian untuk melihat kemungkinan inovasi baru dari penggunaan vaksin.

Baca Juga :

Dilansir dari Channel News Asia, vaksin berbentuk patch yang diberikan dengan cara ditempel di lengan itu merupakan metode alternatif dari suntikan dan memiliki sifat yang berbeda dibanding vaksin konvensional.

Tidak seperti vaksin generasi sebelumnya yang merangsang produksi antibodi pada tubuh, kandidat vaksin baru yang disebut PepGNP-Covid19 lebih berfokus kepada sel T yang bertugas untuk imunitas seluler, yakni respon imun terhadap infeksi dan menghilangkan sel yang terinfeksi dan mencegahnya bereplikasi.

Emergex Vaccines Holding Ltd, perusahaan asal Inggris, menjadi pengembang dari kandidat vaksin tersebut sementara pusat penelitian medis Unisanté di Lausanne bekerja sama dengan Rumah Sakit CHUV untuk menjalankan uji coba.

Profesor Blaise Genton sebagai kepala penelitian vaksin generasi baru ini mengatakan, imunitas seluler yang dihasilkan oleh PepGNP-Covid19 akan memicu “sel memori” yang akan membuat vaksin lebih tahan lama dan lebih ampuh untuk memberikan perlindungan terhadap virus serta berbagai variannya.

Genton pun berharap, vaksin berbentuk patch itu akan memberikan kekebalan dalam jangka waktu yang lebih panjang sehingga orang-orang tidak perlu lagi mendapatkan suntikan booster setiap kali ada varian baru yang muncul.

Vaksin akan diberikan melalui jarum berukuran mikro yang dipasang di dalam patch dengan kedalaman kurang dari 1 mm. Patch itu nantinya akan ditempelkan di kulit selama beberapa saat sebelum dilepas.

"Dengan vaksin baru yang menghasilkan imunitas seluler ini, kami berharap dapat memberikan periode perlindungan yang lebih lama. Kami belum tahu tepatnya sampai kapan, tetapi bisa jadi satu tahun, dua tahun, atau tiga tahun," ujar Genton, Rabu, 19 Januari 2022.

Studi terhadap vaksin yang ditempelkan di kulit ini merupakan pengembangan dari studi lain terkait vaksin demam berdarah generasi baru dengan teknologi yang sama.

Selain Emergex Vaccines Holding Ltd, ada juga perusahaan farmasi lain yang tengah menguji vaksin generasi baru yang tidak diberikan melalui suntikan, di antaranya Bharat Biotech di India yang menguji coba pemberian vaksin melalui hidung.

Seminggu sebelumnya, para peneliti PepGNP-Covid19 sudah memvaksinasi 26 sukarelawan dan berencana untuk menguji vaksin dengan memberikan mereka dosis standar dan dosis yang lebih kuat untuk perbandingan.

Selanjutnya, para peneliti akan memonitor para relawan selama enam bulan untuk memastikan keamanan dan kemapuhan vaksin yang mereka kembangkan.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 22 Jan 2022

Editor: Asih
Bagikan

RELATED NEWS