Surabaya Terlempar dari Daftar Smart City di Indonesia, Kalah Bersaing dengan Makassar dan Medan

ifta - Senin, 29 Mei 2023 10:18 WIB
Wali Kota Surabaya memberikan penjelasan kenapa tidak masuk daftar smart city dunia

Surabaya, Halojatim.com- Surabaya terlempar dari daftar Smart City Index (SCI) 2023, yang merupakan indeks kota pintar di dunia versi IMD World Competitiveness Center.

IMD World Competitiveness Center tidak memasukkan nama KOta Surabaya dan lebih memilih Medan, Makassar, dan Jakarta.

Wali Kota Eri Cahyadi memberikan tanggapannya terkait fakta bahwa Kota Surabaya tidak masuk dalam daftar Smart City Index (SCI) 2023.

"Sebenarnya versi smart city yang dikeluarkan oleh Kementerian mencakup Surabaya, Bandung, dan Jakarta. Namun, versi IMD mencakup Jakarta, Medan, dan Makassar. Kami tidak tahu kriteria penilaiannya, dan tidak ada yang datang untuk menanyakan hal ini kepada kami," kata Eri Cahyadi dikutip dari laman ANTARA pada Senin (29/5).

Dari 141 kota di seluruh dunia yang diteliti, tiga kota di Indonesia, yaitu Jakarta, Makassar, dan Medan, masuk dalam daftar SCI 2023. Sementara itu, Kota Surabaya tidak termasuk dalam daftar tersebut.

Wali Kota Eri tidak mempermasalahkan jika Surabaya tidak masuk dalam daftar smart city versi IMD World Competitiveness Center.

Kata dia selama ini tidak pernah ada tim penilai yang turun ke Kota Surabaya untuk menanyakan hal ini.

Baginya, tujuan utamanya sebagai wali kota adalah bagaimana bisa memberikan kebahagiaan bagi warga Surabaya melalui digitalisasi.

"Tujuan hidup saya sebagai wali kota adalah bagaimana bisa memberikan kebahagiaan bagi warga Kota Surabaya melalui pemanfaatan teknologi digital. Kami ingin mempercepat pelayanan publik dan memotong rantai birokrasi. Itulah yang kami harapkan," ujar Cak Eri, panggilan akrabnya.

Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini mengungkapkan bahwa berdasarkan penilaian dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kota Pahlawan telah masuk dalam daftar smart city.

"Namun, ketika ada penilaian dari pihak luar negeri, kami tidak mengetahui detailnya, survei mana yang dilakukan, siapa yang memimpin survei tersebut, dan daerah mana yang menjadi fokusnya. Semuanya tergantung pada proses penilaian yang dilakukan," katanya.

Meskipun demikian, Cak Eri mengaku bangga jika daerah lain dapat masuk dalam daftar penilaian versi luar negeri.

Baginya, lebih baik jika pengakuan sebagai smart city dapat diberikan secara bergantian kepada daerah lain di Indonesia.

"Sehingga menunjukkan bahwa seluruh Indonesia merupakan smart city dan pelayanan publiknya baik. Saya tidak ingin memunculkan persaingan, tapi bagaimana kita dapat saling mendukung satu sama lain," tambahnya. ***

Editor: ifta
Tags MedanBagikan

RELATED NEWS