Membuka Lentera Bawean, Membuka Penglihatan Bahar dan Keluarganya

Asih - Sabtu, 18 Februari 2023 17:57 WIB
Pemeriksaan sebelum dilakukan operasi pada pasien katarak di Bawean, Gresik.

GRESIK | halojatim.com - Program Membuka Lentera Bawean membuat keluarga Bahar (43) bisa melihat kembali.

Program yang diinisasi Eyelink Foundation dan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) itu memang diperuntukkan bagi warga di Kepulauan Bawean, Kabupatem Gresik 6-11 Februari 2023 berupa operasi katarak gratis.

Dari skrining awal yang dilakukan tim Eyelink Foundation, dari dua kecamatan yakni Tambak dan Sangkapura, ada 296 orang menderita katarak, 90 orang menderita pterigium dan 135 penderita kelainan refraksi.

BACA JUGA :


Sehingga dibutuhkan aksi untuk bisa membuka kembali penglihatan masyarakat di daerah itu. .

Manfaat itu dirasakan keluarga Bahar. Warga Kecamatan Tambak itu diketahui menderita katarak. Sedihnya, dua anaknya yakni Nurim (13) dan adiknya yang berusia lima tahun juga terkena. Begitupun sang istri.

Kedua anaknya menderita katarak karena faktor keturunan. "Nurin menjadi pasien termuda yang kami tangani. Sedangkan adiknya butuh penanganan di rumah sakit karena harus dibius total," kata tim dokter mata Eyelink Foundation, dr Fitri Romadhiana.

Awalnya kondisi keluarga ini tidak diketahui jika tidak dilakukan skrining sebelumnya. "Kita ingin memutus mata rantai ini dengan deteksi dini dan pengobatan," kata dr Fitri.

Bahar pun mengaku senang akhirnya kondisi penglihatannya bisa ditangani. Sehingga dia dan keluarganya bisa melihat kembali. "Alhamdulillah, semua mau operasi. Istri saya yang awalnya tidak mau operasi akhirnya mau," tukas Bahar.

Tidak hanya katarak, penderita pterigium dan kelainan refraksi juga ditangani dengan baik agar bisa sembuh dari keluhannya.

Founder Eyelink Foundation dr Uyik Unari, menyampaikan pasca operasi tajam penglihatan atau visus dari warga Bawean sangat bagus. Mereka yang sebelumnya tidak bisa melihat sekarang bisa beraktivitas sendiri tanpa bantuan dari orang lain.

Baksos ini akan diadakan sepanjang tahun 2023 dan telah dimulai untuk tahap awal pada 6-11 Februari. Masyarakat Bawean menunjukkan antusiasme yang luar biasa terhadap hadirnya program ini bahkan puas dengan pelayanan dari tim Eyelink Foundation. Cuaca buruk dan perbedaan bahasa tidak menghalangi semangat tim Eyelink Foundation untuk memberikan pelayanan kesehatan mata yang prima.

Unusa dalam program ini menerjunkan tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari dosen dan mahasiswa.

Editor: Asih

RELATED NEWS