Inilah Sosok Slamet, Sapi Berbobot 1,1 Ton yang Buat Presiden Jokowi Rela Beli Rp100 Juta

ifta - Kamis, 07 Juli 2022 20:16 WIB
Inilah Sosok Slamet, Sapi Berbobot 1,1 Ton yang Buat Jokowi Rela Keluarkan Rp100 Juta untuk Mendapatkannya

PROBOLINGGO, Halojatim.com- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) berhasil mendapatkan sapi jumbo yang akan dijadikan hewan kurban di Masjid Al-Akbar Surabaya.

Orang nomor satu di Indonesia itu sampai rela merogoh uangnya sebesar Rp100 juta untuk mendapatkan sapi yang diberi nama slamet tersebut.

Lalu bagaimana sosok sapi pilihan presiden ini?

Sapi jenis Simmental milik Mulyono (54), peternak asal Dusun Krajan I Desa Ngadas Kecamatan Sukapura Kabupaten Probolinggo.

Sapi ini diberi nama “Slamet” dengan usia 2,5 tahun dan bobot 1,1 ton.

Mulyono mengaku sebelumnya tidak menyangka jika sapi piaraannya bisa dibeli oleh orang nomor satu di Indonesia.
Bahkan ketika mendapat kabar tersebut perasaanya campur aduk tidak karuan.

“Perasaannya antara suka dan duka. Sukanya saya merawat sapi dan setelah besar dibuat kurban presiden orang nomor satu di Indonesia. Satu-satunya peternak dan saya masih peternak pemula. Dukanya, memang saya dan ibunya ini sudah menyatu dengan Slamet. Sebentar lagi akan kehilangan Slamet, tentunya sedih,” katanya, dilansir dari laman resmi Pemkab Probolinggo, Kamis (7/7).

Menurut Mulyono, awalnya dia membeli sapi itu saat masih belia (pedet) seharga Rp 15,6 juta di Pasar Hewan Wonoasih Kota Probolinggo sekitar tahun 2020 lalu.

Ketika itu sapinya masih berusia 6 bulan dengan bobot sekitar 1,5 kwintal.

Kini setelah berusia 2,5 tahun dengan bobot 1,1 ton, Slamet dengan badannya yang tumbuh sangat gemuk dibeli Jokowi untuk hewan kurban.

Sebelum dibeli oleh presiden, Mulyono mengaku si slamet sering menjuarai kontes sapi yang digelar di sejumlah daerah.

Seperti pada saat mengikuti kontes sapi di Kabupaten Jember Slamet juara 1.

“Dari situ para youtuber itu mengunggah video Slamet dan akhirnya viral yang namanya Slamet. Saat ada Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), ada sosialisasi di desa sebelah. Ketika itu saya bertemu dokter hewan yang mendampingi saat kontes di Jember. Dokter itu bertanya apakah sapinya mau dijual untuk Idul Adha. Lalu saya jawab tidak apa-apa kalau harganya cocok. Karena untuk hewan kurbannya Pak Jokowi butuh sapi jumbo,” terangnya.

Dari situlah, sapi tersebut mendapat rekomendasi dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban presiden.

Kemudian Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur turun untuk melakukan serangkaian pengecekan kepada Slamet.

Pemeriksaan tersebut meliputi bobot, tinggi-panjang dan kesehatan. Kemudian pengambilan sample kotoran dan sample darahnya. Selanjutnya datang lagi malam-malam untuk melakukan swab terhadap Slamet diambil sample darahnya lagi.

“Dari hasil pemeriksaan diketahui Slamet dinyatakan sehat, bebas dari antraks maupun negatif PMK. Tiga hari kemudian karena kondisinya sehat, Staf Khusus Presiden pada Selasa tanggal 28 Juni 2022 datang kesini untuk membeli Slamet seharga Rp 100 juta,” tegasnya.

Mulyono menerangkan para Rabu tanggal 6 Juli 2022 petugas dari Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur kembali melihat Slamet di kandangnya.

“Tadi petugas Provinsi Jawa Timur datang ke kandang dan menyampaikan pada hari Sabtu tanggal 9 Juli 2022 atau H-1 Idul Adha pada waktu Ashar Slamet sudah harus ada di Masjid Al-Akbar Surabaya untuk dikurbankan,” ujarnya.

Untuk sementara ini terang Mulyono, sapinya masih ia pelihara. Pasalnya saat menandatangani kontrak, Staf Khusus Presiden Jokowi menitipkan terlebih dahulu selama 10 hari kepada Mulyono. “Untuk pakan dan minumnya jadi tanggung jawab saya,” akunya. (*)

RELATED NEWS