Depresi Jadi Ancaman Baru Dunia, Setiap 40 Detik Ada Satu Orang Bunuh Diri

ifta - Rabu, 02 Agustus 2023 11:59 WIB
Depresi

Halojatim.com- Dunia tengah dihadapkan dengan ancaman baru yakni depresi.

Depresi kini menjadi ancaman serius lantaran akibat depresi banyak dari mereka yang melakukan tindakan bunuh diri.

Bahkan dari seluruh dunia, angka depresi yang menyebabkan bunuh diri mencapai jumlah yang mengkuatirkan.

Tercatat setiap detiknya di dunia ini ada satu orang yang melakukan bunuh diri.

Apa saja gejala depresi?

Gejala depresi meliputi perasaan sedih yang berkepanjangan, hilangnya minat untuk melakukan kegiatan yang biasa disukai, gangguan tidur, perubahan nafsu makan, perasaan bersalah atau tidak berguna, kelelahan berkepanjangan, dan bahkan pemikiran untuk menyakiti diri sendiri.

Depresi yang terjadi secara terus menerus dan tidak dilakukan penanganan yang memadai, dapat memunculkan potensi tindakan bunuh diri.

Tercatat 800.000 kematian terjadi setiap tahun di seluruh dunia, dapat disimpulkan setiap 40 detik terjadi satu kasus bunuh diri di dunia.

Dilansir kemkes.go.id, selasa, 31 agustus 2023, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI, dr. Subuh, mengungkapkan bahwa depresi bisa terjadi pada siapa saja, tanpa memandang usia berapapun. Oleh karena itu, kesadaran tentang gejala depresi sangat penting agar masyarakat bisa lebih cepat mengenali dan mengatasi masalah kesehatan mental ini.

Data dari perwakilan WHO untuk Indonesia menunjukkan bahwa depresi merupakan masalah besar di tingkat global, termasuk di Indonesia. Sekitar 4% dari total populasi Indonesia mengalami gejala depresi. Kondisi ini juga dapat memperparah beberapa penyakit tidak menular, seperti diabetes, penyakit jantung, dan stroke.

Dengan lebih memahami gejala dan risiko depresi, kita bisa memberikan dukungan dan bantuan kepada mereka yang membutuhkannya, serta mencari cara-cara untuk mencegah dan mengatasi masalah ini. Semakin banyak kita berbicara dan peduli tentang depresi, semakin mudah bagi orang-orang yang terkena dampaknya untuk mendapatkan dukungan dan pemulihan yang diperlukan.

Masyarakat dihimbau untuk meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental dan depresi, serta mendukung inisiatif pemerintah dan lembaga kesehatan dalam menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses siapa saja. ***

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 02 Aug 2023

Bagikan

RELATED NEWS