Shelter di Luar Terminal Purabaya Ikut Memperparah Kemacetan

Kamis, 17 Oktober 2024 14:39 WIB

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

Shelter di Luar Terminal Purabaya Ikut Memperparah Kemacetan
Shelter di Luar Terminal Purabaya Ikut Memperparah Kemacetan (dishubjatim)

SURABAYA – Kemacetan yang terus-menerus terjadi di depan Terminal Purabaya, Surabaya, semakin menjadi perhatian warga dan pengguna jalan. Pemandangan kemacetan di Jalan Letjen Sutoyo, yang merupakan jalur dua arah, telah menjadi rutinitas yang mengganggu aktivitas harian.

Salah satu penyebab utama kemacetan adalah banyaknya penumpang bus yang memilih turun di pinggir jalan ketimbang di dalam terminal. Akibatnya, arus lalu lintas di sekitar terminal sering tersendat, terutama pada jam-jam sibuk. 

Situasi ini diperparah dengan keberadaan shelter atau titik penjemputan ojek online, yang berada di luar terminal.

Pengemudi online yang memiliki shelter di luar terminal Purabaya, sering kali menjemput dan menurunkan penumpang tepat di depan terminal, menyebabkan penyempitan ruang gerak kendaraan lain. 

Hal ini membuat lalu lintas di depan terminal semakin kacau dan memicu antrean kendaraan panjang, terutama pada saat kedatangan dan keberangkatan bus dalam jumlah besar.

Salah satu warga yang kerap melintasi area tersebut, Yogi, menyoroti bahwa kemacetan di depan Terminal Purabaya sebenarnya bisa diminimalisir jika penataan transportasi dilakukan lebih baik. 

Salah satu solusi yang diusulkannya adalah memindahkan shelter ojek online ke dalam area terminal. Yogi berpendapat bahwa jika shelter ojek online berada di dalam terminal, situasi lalu lintas di depan terminal bisa jauh lebih teratur.

“Seharusnya semua selter itu ada di dalam. Kita juga akhirnya juga ikut tertib. Dengan begitu, jalanan di depan terminal tidak terganggu,” ujar Yogi pada Rabu, 16 Oktober 2024.

Selain itu, Yogi juga berharap pengelola terminal lebih tegas dalam menindak sopir bus yang masih menaikkan atau menurunkan penumpang di luar terminal atau di area yang tidak seharusnya. Ia menekankan bahwa tindakan tersebut tidak hanya memicu kemacetan, tetapi juga berpotensi menimbulkan masalah keamanan, termasuk tindakan kriminal.

Keberadaan Terminal Purabaya sebagai terminal tersibuk di Surabaya ini membuat penataan lalu lintas di sekitarnya menjadi krusial. Jika masalah ini dibiarkan berlarut-larut, dikhawatirkan akan menimbulkan dampak negatif yang lebih luas, seperti memperlambat mobilitas warga dan mempengaruhi kualitas pelayanan transportasi di Surabaya.

Warga berharap, dengan adanya solusi penataan yang lebih baik, kemacetan di depan terminal dapat segera diatasi, sehingga pengguna jalan dapat menikmati perjalanan yang lebih lancar tanpa terganggu oleh masalah lalu lintas yang seharusnya bisa dihindari.

Terkait masalah kemacetan ini, Kepala Terminal Purabaya, Ahmad Badik, dalam pada satu kesempatan pada media pernah menjelaskan bahwa pihaknya terus berupaya meningkatkan kedisiplinan penumpang dan perusahaan bus. Ia secara rutin melakukan patroli dan inspeksi di area kedatangan serta keberangkatan bus untuk mencegah terjadinya kemacetan yang disebabkan oleh pelanggaran aturan.

Ahmad Badik menyebut pihaknya telah mengedukasi penumpang agar mematuhi aturan naik dan turun di shelter bus yang telah disediakan. Selain itu, pihak terminal menyediakan loket pembelian tiket di dalam area terminal dan juga menyediakan fasilitas transportasi online, baik roda dua maupun roda empat, untuk memudahkan penumpang melanjutkan perjalanan dari Terminal Purabaya.