JADI DAERAH DENGAN KASUS TERTINGGI HIV SELAMA 2021

Rabu, 19 Januari 2022 21:20 WIB

Penulis:Andri

A-HIV.jpg
Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina

SURABAYA I halojatim.com -   Masyarakat di Kota Surabaya yang terjangkit Human Immunodeficiency Virus (HIV) masih tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menemukan 323 kasus  sepanjang tahun 2021.

Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina  mengatakan kasus HIV yang ada saat ini sedang dalam proses pengobatan atau telah mendapat penanganan oleh Pemkot Surabaya."Penderita dan orang yang tertular HIV tidak menunjukkan gejala apapun," kata Nanik kepada wartawan.

Selama ini, kata Nanik, Pemkot Surabaya secara intensif melakukan sosialisasi dan melakukan skrining. Yakni deteksi dini HIV dan melakukan pendekatan kepada kelompok risiko tertular HIV, seperti waria, pekerja seks, IMS (penyakit akibat infeksi yang dapat tertular melalui hubungan seksual), dan pengguna narkoba jarum suntik.

"Lalu pada kelompok rentan tertular HIV, seperti ibu hamil, calon pengantin, pekerja hiburan, ABK (Anak Buah Kapal), dan pekerja pabrik," katanya.

Nanik mengatakan pihaknya juga melakukan skrining pada pasien dengan penyakit tertentu yang kemungkinan dapat disertai oleh HIV, seperti pasien IMS, pneumonia, dermatitis kronis, dan diare. Dengan semakin gencarnya melakukan skrining, pihaknya menemukan banyak temuan kasus.

"Dengan keaktifan kami, akhirnya kasus semakin tinggi terdeteksinya. Pemeriksaan HIV ini ada di 63 Puskesmas di Kota Surabaya, 54 rumah sakit, satu klinik berbasis pemerintah, dan satu klinik milik kantor kesehatan pelabuhan (KKP)," katanya.

Untuk penanganannya, Nanik mengatakan bahwa memberikan pengobatan layanan gratis yang diberikan oleh 13 Puskesmas dan 10 rumah sakit di Kota Surabaya. Kemudian, juga memberikan pendampingan, konseling, dan home care ke rumah penderita HIV, serta memberikan dukungan.

"Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, sampai dengan tahun 2021 adalah penurunan signifikan dibanding tahun 2018 yang paling tinggi. Skrining terus kami lakukan dan Kota Surabaya juga memiliki Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) yang aktif pada 31 kecamatan.

Nanik mengomentari soal data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur yang menyebut Kota Surabaya menjadi kota dengan kasus baru HIV/AIDS tertinggi se-Jawa Timur pada tahun 2021. Tercatat sebanyak 323 pasien AIDS baru di Kota Surabaya, disusul Kabupaten Banyuwangi 186, dan Jember sebanyak 174.

Ia mengatakan salah satu penyebab utamanya karena banyak warga luar Surabaya yang melakukan pengobatan di Kota Pahlawan. "Jadi, banyak warga luar yang berobat ke Surabaya," kata Nanik. (*)