Ini Alasan Dokter Harus Potong Leher Bayi saat Dilahirkan

Senin, 01 Agustus 2022 22:07 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

Jombang malapraktik.jpeg
Dugaan malapraktik terjadi di Jombang.

JOMBANG | halojatim.com - Tim dokter RSUD Jombang memberikan klarifikasi terkait bayi dari Rohma Roudotul Jannah (29). 

Para dokter yang menangani proses kelahiran itu mengaku terpaksa memotong leher bayi yang sudah meninggal itu untuk mengeluarkan tubuhnya dari rahim sang ibu. 

Kabid Pelayanan Medis dan Keperawatan (Yanmed) RSUD Jombang dr Vidya Buana mengatakan Rohma sebenarnya sudah siap untuk melahirkan normal. Karena kepala bayi sudah akan keluar. 

Dokter sudah membantu proses persalinan, namun terjadi kemacetan persalinan karena bahu bayi tersangkut (distosia bahu). 

"Kepala sudah lahir, terjadi distosia bahu. Dalam proses melahirkan ini terjadi penyulit itu sehingga bayi meninggal," kata dr Vidya, Senin (1/8/2022). 

Ada tiga dokter spesialis yang terlibat  untuk mengatasi kemacetan persalinan tersebut. 

Namun, sampai 10 menit lebih, berbagai upaya yang dilakukan tim medis tidak bisa mengeluarkan tubuh bayi dari rahim Rohma. Jadi, bayi perempuan itu meninggal dengan posisi kepala sudah keluar. 

"Dokter sudah menerapkan segala teori di kedokteran terhadap bayi ini. Namun, tidak berhasil. Sehingga akhirnya diputuskan menyelamatkan ibunya," terangnya. 

Tim dokter saat itu, lanjut dr Vidya, mempunyai 3 opsi untuk mengeluarkan tubuh bayi sehingga nyawa Rohma bisa diselamatkan. Pertama, memaksa tubuh bayi keluar dengan risiko sang ibu mengalami robek pada jalan bayi.

Kedua, merobek tubuh bayi untuk mengeluarkan organ-organnya. Sehingga tubuh bayi yang menyusut bisa ditarik keluar. Ketiga, memotong kepala bayi, lalu mengeluarkan tubuhnya melalui prosedur operasi. 

Sehingga dokter memisahkan dulu kepalanya supaya badannya bisa diangkat lewat operasi. Karena kalau dikembalikan lagi kepalanya juga tidak bisa. "Itu sudah atas persetujuan keluarga, sudah kami jelaskan kepada keluarga," jelasnya.