BERDAMAI UNTUK BULU TANGKIS SIDOARJO DI AJANG PORPROV 2025

Minggu, 15 Juni 2025 12:40 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

WhatsApp Image 2025-06-15 at 10.57.11.jpeg
Sekretaris Pengkab PBSI Sidoarjo versi Dien, M. Nadip.

SIDOARJO I halojatim.com - Suasana adem sementara terjadi di perbulu tangkisan Kabupaten Sidoarjo. Dua kubu yang berseteru bersatu membentuk tim bulu tangkis yang akan membawa nama Kota Udang, julukan Kabupaten Sidoarjo, di ajang Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2025 yang akan dilaksanakan di Malang Raya 28 Juni - 5 Juli.

 

''Oleh KONI Sidoarjo, kami ditengahi dan melupakan perseteruan untuk sama-sama membentuk Tim Bulu Tangkis ke Porprov 2025. Atlet yang sudah kami latih ditambahi dari kubu lain,'' kata Perwakilan PBSI Sidoarjo versi Gus Peyek, Harnadi.

 

Untuk pelatih, pihaknya tetap menempatkan tiga pelatih. Mereka, lanjut Harnadi, ditambah empat pelatih lagi dari kubu yang berseberangan dengannya.

 

''Total ada tujuh pelatih. Semua akan berangkat ke Porprov di Malang juga,'' ujar Harnadi.

 

Sedangkan kubu yang berseberangan dengan Harnadi atau bisa disebut dengan kubu Dien Fahrur Romadhoni mengaku sudah tak ada kubu-kubuan, termasuk menghadapi Porprov 2025. Alasannya, mereka sudah mengantongi surat keputusan dari PBSI Jawa Timur.

 

''Nggak adem-ademan karena memang sudah tidak ada yang berseberangan. Kami juga sudah menghadap Gus Peyek baik-baik,'' ungkap Sekretaris PBSI versi Dien, Muhammad Nadip.


Dia pun membantah jumlah pelatih berjumlah tujuh. Baginya, pelatih berjumlah empat dan itu pilihan dari PBSI versi Dien.

 

''Dari panitia Poprov 2025, jumlah pelatih maksimal empat,'' tegas Nadip yang pernah membela Jawa Timur di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2000 itu.

 

Ya, Pengkab PBSI Sidoarjo tengah terbelah. Satu sisi dalam Muskab yang dilaksanakan saat Ramadan atau bulan Maret memilih Gus Peyek atau Moch Yoyok Handoko. 12 perkumpulan bulu tangkis yang dipimpin dikoordinatori Harnadi menganggap bahwa muskab yang digelar di Lantai II Kantor Bupati Sidoarjo tersebut sudah sesuai dengan anggaran dasar/anggaran rumah tangga. Bahwa jika peserta Muskab/Muskot PBSI jika kurang dari separo, penambahannya ditunggu selama satu jam. Namun jika ditunggu satu jam belum bertambah, muskab/muskot tetap bisa dilaksanakan dan keputusannnya dianggap sah.

 

Namun, hasil muskab tersebut tidak diakui oleh Pengprov PBSI Jawa Timur. Induk organisasi olahraga tepok bulu di provinsi paling timur Pulau Jawa itu sempat menunjuk Hendro Puspita sebagai pelaksana tugas ketua umum PBSI Sidoarjo. Yang kemudian membentu tim pemilihan dan pelaksaan Muskab PBSI. Agenda tersebut terlaksana Mei dan menunjuk Dien.

 

Bulu tangkis Kabupaten Sidoarjo di ajang Porprov Jatim cukup disegani. Mereka pernah menjadi juara umum dan menggeser dominasi Kota Surabaya. (*)