Ada 1.892 Warga di Banyuwangi yang Derita Tuberkulosis, Ini Pengakuan Warga yang Sembuh

Kamis, 31 Maret 2022 21:55 WIB

Penulis:ifta

qrqyxajfzc_img-20220330-wa0075.jpg
Penderita Tuberkulosis (Tb) bisa sembuh jika rutin melakukan pemeriksaan serta cepat datang ke dokter atau puskesmas terdekat.

BANYUWNGI, Halojatim.com- Penderita Tuberkulosis (Tb) bisa sembuh jika rutin melakukan pemeriksaan, serta cepat datang ke dokter atau puskesmas terdekat.

Pengakuan ini disampaikan sejumlah warga di Banyuwangi yang sudah sembuh dari TB setelah bertahun-tahun menderita penyakit ini.

Guna meminimalisir kasus ini, Pemkab Banyuwangi kembali gencarkan skrining Tuberkulosis (Tb). 

Dalam rangka Hari Tuberkulosis Sedunia, Banyuwangi menargetkan sedikitnya ada 22.500 warga rentan yang diskrining selama bulan Maret sampai April mendatang.

Saat ini, fasilitas kesehatan di masing-masing Puskesmas di Banyuwangi telah dibentuk tim khusus untuk melakukan pendampingan pasien Tb. 

Bahkan, RSUD Blambangan juga telah dilengkapi dengan pelayanan Tuberkulosisi Resistan Obat (TBC-RO). 

"Sehingga pasien Tb RO tak perlu lagi dirujuk ke luar kota. Cukup berobat di Banyuwangi saja," jelas Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat.

Salah satu pasien Tb yang berhasil sembuh adalah Nur Kholidah. Warga Desa Sumberarum itu, rutin melakukan perawatan di Puskesmas Songgon sejak divonis mengidap Tb pada pertengahan 2020. 

Sembilan bulan lamanya, ia rutin mengkonsumsi obat yang diberikan oleh Puskesmas.

“Awal minum obat, saya merasakan mual, pusing dan lemas. Tapi, berkat pendampingan dan motivasi dari petugas Puskesmas, alhamdulillah, saya bisa melalui itu semua. Saya rutin minum obat dan kontrol,” terangnya.

Nur Kholidah juga mengapresiasi kesigapan pelayanan yang diberikan Puskesmas Songgon. 

“Tidak hanya saya yang datang ke Puskesmas, tapi petugas Puskesmasnya juga datang ke rumah. Memantau kondisi rumah dan lingkungan sekitar untuk memastikan kebersihannya,” paparnya.

Hal yang sama juga diakui oleh Rohman, warga Desa Songgon. Pasien yang telah melakukan pengobatan rutin selama tujuh bulan itu, mengajak seluruh warga yang menderita Tb untuk tak segan berobat di Puskesmas. 

“Kita akan selalu mendapatkan pendampingan setiap ada gejala atau perkembangan dari penyakit kita,” ujarnya.

Rohman sendiri mengakui jika dirinya termasuk pasien yang telat memeriksakan diri. 

Setelah mengidap batuk tak kunjung sembuh lebih dari tiga tahun, baru ia memberanikan diri untuk periksa. Saat periksa itulah, baru diketahui bahwa ia mengidap Tb dengan kondisi yang sudah cukup parah.

“Jangan sampai telat periksa, agar segera bisa diobati. Sehingga bisa lebih cepat sembuh,” ujar Rohman.

Plt Kadis Kesehatan Amir Hidayat menyebutkan, bahwa pengidap Tuberkulosis di Banyuwangi mencapai 1.892 orang. 

“158 di antaranya adalah pasien anak,” ungkap Amir.

Untuk itu, lanjut Amir, pihaknya selain melakukan serangkaian pengobatan kepada para pasien yang telah teridentifikasi, juga terus melakukan skrining sebagai upaya untuk mendeteksi dini potensi persebarannya. ***
 

LOMBA BALAP SEPEDA TOUR DE IJEN KEMBALI DILAKSANAKAN SETELAH EMPAT TAHUN VAKUM
BANYUANGI I halojatim.com – Kejuaraan balap sepeda internasional akan kembali dilaksanakan di Banyuwangi. Pemerintah setempat mengadakan International Banyuwangi Tour de Ijen setelah empat tahun absen karena pandemi Covid-19. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengatakan bahwa kejuaraan balap sepeda International Banyuwangi Tour de Ijen menjadi salah satu dari 79 agenda kalender event Banyuwangi Festival (B-Fest) 2024. "Sebanyak 79 event skala nasional hingga internasional bakal menjadi sajian menarik bagi wisatawan sepanjang tahun ini," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, 79 event B-Fest 2024 terpilih berasal dari banyak usulan oleh berbagai pihak yang diseleksi oleh tim kurator. Seperti Tour Banyuwangi Ijen banyak kalangan yang meminta agar digelar kembali, sehingga pemerintah daerah setempat memutuskan tahun ini digelar. "Para kurator telah melakukan seleksi event-event yang diangkat masuk dalam kalender B-Fest 2024," kata Bupati Ipuk. Sebelumnya, lanjut Ipuk, International Banyuwangi Tour de Ijen merupakan salah satu event yang paling ditunggu masyarakat Banyuwangi. Karena selain memberikan suguhan atraksi sport tourism, juga mampu memberikan efek sosial dan ekonomi kepada masyarakat. "Event yang menghadirkan pembalap kelas wahid dunia ini bakal kembali digelar di Banyuwangi pada 22-25 Juli 2024," katanya. Bupati Ipuk mengatakan, setiap bulannya akan ada belasan event menarik yang bakal digelar di Banyuwangi dan menjadi daya tarik utama bagi para wisatawan domestik maupun mancanegara. Selain International Banyuwangi Tour de Ijen, ada beberapa event berkelas juga akan meramaikan B-Fest tahun ini, di antaranya Banyuwangi Ethno Carnival 9-14 Juli, Gandrung Sewu 24-26 Oktober, Jazz Festival 24 Agustus, hingga tradisi kebo-keboan yang akan digelar pada 21 Juli mendatang. Event Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival ini merupakan agenda yang masuk dalam agenda Kalender Event Nasional (KEN) Nusantara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

6 bulan yang lalu