13 Sekolah di Kota Madiun jadi Sekolah Siaga Kependudukan

Asih - Selasa, 28 Maret 2023 09:05 WIB
Launching Sekolah Siaga Kependudukan di Kota Madiun, Senin (27/3/2023).

MADIUN | halojatim.com - Isu stunting jadi bahan pemikiran bersama termasuk dunia pendidikan.

Pemkot Madiun mencoba melibatkan sekolah untuk memberikan solusi atas kasus ini. Salah satu caranya dengan membentuk Sekolah Siaga Kependudukan (SSK).

Ada 13 sekolah yang menjadi SSK, setelah bergabungnya dua sekolah lagi yakni SMPN 4 dan SMPN 8 Kota Madiun. Launching SSK dilakukan, Senin (27/3/2023) oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Madiun, Yuni Setyawati Maidi, Senin (27/3/2023).

SSK ini untuk mewujudkan tujuan Progam Bangga Kencana lewat pengembangan Pendidikan Kependudukan melalui jalur pendidikan formal sekaligus sebagai upaya penguatan Materi Kependudukan dan Keluarga Berencana di lingkungan sekolah.

BACA JUGA :


Yuni Setyawati mengatakan Kota Madiun saat ini sedang mengalami bonus demografi dengan perbandingan 2 banding 1 sehingga diperlukan penguatan pengetahuan kependudukan terutama kepada remaja sebagai generasi penerus di era bonus demografi ini.

"Jangan sampai di Kota Madiun ini ada pernikahan dini, maka dari itu Bapak Walikota Madiun getol sekali mengajak Dinkes, Kemenag dan Dinas Pendidikan untuk mempersiapkan anak-anak dan remaja melalui SSK agar para remaja ini paham dan bisa mempersiapkan kehidupan berumahtangga dan tidak menjadi catin yang gagal," tegas Yuni.

Diharapkan sinergitas program penambahan wawasan kependudukan melalui pendidikan jalur formal SSK dengan menggandeng Kemenag dan Dinas Pendidikan bisa memberikan pendampingan kepada anak-anak tentang pentingnya wawasan kependudukan untuk menghindari pernikahan dini di Kota Madiun.

"Saya paham anak-anak ini, rasa ingin tau, rasa ingin mencoba sedang tinggi-tingginya. Karena itu semua pihak bisa mendampingi, memberikan sosialisasi dan pemahaman agar jangan sampai di Kota Madiun ini ada anak yang menikah dini karena masa Pubertas," imbau Yuni Maidi.

Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Ernawati menyebutkan institusi pendidikan merupakan mitra strategis dalam mewujudkan tujuan program Bangga Kencana. Semakin banyak SSK yang terbentuk di Kota Madiun maka semakin banyak remaja yang memahami tentang isu-isu kependudukan dan stunting.

Dikatakannya, salah satu peran dari program SSK adalah Pelajar Penting, yaitu Pelajar Peduli Stunting. Tujuannya adalah agar remaja bisa menjadi generasi yang sehat, cerdas dan ceria; mengenali isu kependudukan dan stunting; menyebarluaskan informasi tersebut ke keluarga, teman dan lingkungan terdekat; serta memahami betul literasi digital agar tidak termakan hoax.

"Kita berharap lingkungan sekolah ini, baik guru dan murid bisa memahami isu-isu kependudukan karena perubahan perilaku itu susah sekali. Nah kalau bisa diintegrasikan melalui SSK dan Pelajar Penting, bukan tidak mungkin kita bisa mewujudkan cita-cita bersama yaitu mewujudkan generasi emas," ungkap Erna.


Editor: Asih

RELATED NEWS