Waspada Ponsel Pintar Bisa Berkontribusi Jadi Pemicu Obesitas pada Pengguna

ifta - Jumat, 21 Juli 2023 11:06 WIB
Obesitas

JAKARTA, Halojatim.com- Berkurangnya aktivitas dan hanya berfokus pada ponsel pintar turut berkontribusi atas kasus obesitas pada pengguna.

Tak adanya aktivitas membuat kalori tidak terbakar, sehingga kalori tersebut menyebabkan menjadi lemak.

Kondisi tersebut bisa terjadi ketika menggunakan ponsel secara berlebih.

Ketua Tim Kerja Penyakit Diabetes Melitus dan Gangguan Metabolik Dr. Esti Widiastuti, MScPH, mengungkapkan salah satu faktor utama yang berkontribusi pada obesitas adalah kurangnya aktivitas fisik seseorang.

Data dari Riskesdas 2018 menunjukkan bahwa jumlah kasus obesitas di tingkat nasional sekitar 21,8%, diukur berdasarkan indeks massa tubuh. Faktor-faktor yang berkontribusi pada obesitas antara lain kurangnya aktivitas fisik dan asupan kalori yang tinggi.

Esti menjelaskan obesitas terjadi ketika jumlah kalori yang masuk ke tubuh lebih banyak daripada yang keluar. Akibatnya, kalori berlebih tersebut akan menjadi lemak, menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas.

''Berbicara tentang obesitas itu berbicara bahwa apa yang masuk ke dalam tubuh dengan apa yang keluar. Tapi kalau apa yang masuk lebih banyak akhirnya menumpuk, dan penumpukan kalori yang masuk itu akan menjadi lemak sehingga jadilah overweight dan obesitas,'' ungkap Esti, dilansir kemenkes.go.id, Kamis 20 Juli 2023.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kurangnya aktivitas fisik adalah penggunaan ponsel pintar yang tidak terkontrol, yang dapat membuat penggunanya menjadi malas bergerak.

Kementerian Kesehatan memiliki strategi pencegahan untuk mengatasi obesitas melalui promosi kesehatan dan pengendalian faktor risiko penyakit tidak menular (PTM).

Promosi kesehatan dilakukan di fasilitas kesehatan primer, seperti Puskesmas, dengan pendeteksian dini berat badan dan lingkar perut. Masyarakat juga diimbau untuk memperbaiki gaya hidup dengan menghindari merokok, meningkatkan aktivitas fisik, serta meningkatkan konsumsi protein, buah, dan sayur.

Pengendalian faktor risiko PTM dilakukan melalui penanganan obesitas yang tepat, termasuk terapi obesitas seperti diet sehat, latihan fisik, modifikasi perilaku, pendekatan medis, dan rujukan ke ahli kesehatan bila diperlukan. ***

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 21 Jul 2023

RELATED NEWS