Terkait Kesehatan Mental, Jutaan Manusia Ternyata Pilih Konsultasi dengan Robot Chatbot dibanding Psikiater Manusia
Halojatim.com- Keberadaan chatbot dimanfatkan oleh manusia bukan hanya terkait dengan pekerjaan. Namun ternyata kecanggihan chatbot robot ini juga digunakan untuk konsultasi kesehatan mental.
Tercatat di berbagai jurnal dunia, kecangihan tekhnologi AI ini sudah digunakan jutaan manusia atau pasien untuk konsultasi soal kesehatan mental mereka.
- Astra Tambah Investasi di Halodoc Senilai US$100 Juta
- Mengenal Profesi yang Mengurusi Harta Pailit, Tertarik?
- Alasan Mengapa Teknologi Membuat Manusia Malas Gerak
Lalu bagaimana dengan peran psikiater manusia?
Dikutip TrenAsia.com dari laman resmi Psychology Today pada Kamis, 27 Juli 2023 penulis penelitian di Psychiatric Times bernama Dr. Pratt bertanya kepada ChatGPT bagaimana ia bisa menggantikan psikiater.E
“Sebagai seorang AI, saya dapat membantu dengan berbagai cara, tetapi saya harus mengklarifikasi bahwa saya tidak dapat sepenuhnya menggantikan psikiater manusia,” ujar ChatGPT menjawab pertanyaan tersebut.
Pertanyaan tentang mengganti psikiater dengan robot mungkin tampak sedikit aneh. Namun, pada tahun 2017, sebuah artikel yang diterbitkan di JAMA menyebut jutaan pasien di AS dan dunia telah mendiskusikan tantangan kesehatan mental mereka dengan program perangkat lunak seperti “Gabby”.
Chatbot Kesehatan Mental
Sejak saat itu, sejumlah chatbot kesehatan mental populer telah diluncurkan, termasuk Woebot, Wysa, dan Youper. Wysa mengklaim telah "melakukan lebih dari setengah miliar percakapan obrolan AI dengan lebih dari lima juta orang tentang kesehatan mental mereka di 95 negara." Sedangkan Youper mengklaim telah "mendukung kesehatan mental lebih dari dua juta orang".
Dalam survei nasional tahun 2021 yang dilakukan oleh Woebot Health, 22% orang dewasa melaporkan telah menggunakan chatbot kesehatan mental. Sebanyak 60% mengatakan mereka mulai menggunakan ini selama pandemi dan 44% mengatakan mereka menggunakan chatbots secara eksklusif, tanpa menemui profesional kesehatan mental. Sedangkan 47% lainnya mengatakan mereka akan tertarik menggunakan chatbot terapeutik jika mereka merasa membutuhkan bantuan.
ChatGPT tidak dirancang sebagai alat kesehatan mental, namun beberapa postingan di situs media sosial, seperti Reddit menyarankan Anda untuk menggunakan chatbot dengan skenario hipotetis.
Contohnya untuk "melatih (ChatGPT) untuk menjadi seorang terapis," menurut sebuah situs bernama Blog ChatGPT, langkah yang perlu Anda lakukan pertama-tama adalah memberikannya instruksi tentang peran yang harus diadopsi.
Misalnya "Anda adalah Dr. Tessa, seorang terapis yang penuh kasih dan ramah ... Tunjukkan minat yang tulus ... Ajukan pertanyaan yang bijaksana untuk merangsang refleksi diri." Kemudian, pengguna mulai membagikan kekhawatirannya.
Apa yang Dapat dan Tidak Dapat Dilakukan Chatbot
Diskusi di media populer dan literatur akademik mengidentifikasi beberapa kemungkinan chatbots dapat mendukung perawatan kesehatan mental. Tetapi konsensusnya adalah, meskipun alat-alat ini dapat berfungsi sebagai peran tambahan, mereka bukanlah pengganti para profesional.
Menurut laporan ChatGPT, yang dapat dilakukannya adalah membantu aspek perawatan yang melibatkan tugas administratif atau pengumpulan data. Seperti memberikan informasi tentang gangguan dan terapi, mengelola kuesioner skrining, dan menganalisis pola dalam efektivitas atau gejala pengobatan.
Dan apa yang tidak bisa direplikasi adalah "elemen manusia" dari perawatan. ChatGPT melaporkan bahwa pekerjaan psikiater melibatkan "hubungan manusia" dan "memahami nuansa pengalaman individu dan konteks budaya."
Psikiater mampu “menggabungkan aspek medis, psikologis, dan sosial dari kesehatan mental untuk mendiagnosis dan merawat pasien mereka.”
“Psikiater dapat berempati dengan pasien dengan cara yang sangat pribadi, memahami emosi dan pengalaman yang kompleks.”
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Rumpi Rahayu pada 28 Jul 2023