Setahun, Fintech Salurkan Pendanaan Rp 99,15 T ke Sektor Produktif
SURABAYA | halojatim.com - Selama satu tahun terakhir, fintech lending telah mampu menyalurkan pendanaan ke sektor produktif hingga Rp 99,15 triliun atau sekitar 43% dari total penyaluran industri.
Hal itu diungkapkan Direktur Pengawasan Financial Technology (Fintech) Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tris Yulianta.
“Penyaluran pendanaan UMKM harus didorong baik melalui kolaborasi ekosistem, kolaborasi dengan perbankan, peningkatan porsi pendanaan produktif, dan edukasi masyarakat terkait pemanfaatan fintech lending," ujar Tris di sela Fintech Polity Forum 2023.
BACA JUGA :
- https://halojatim.com/read/ifsoc-sambut-positif-perkembangan-fintech
- https://halojatim.com/read/ini-kondisi-terkini-penumpang-bus-dprd-surabaya-yang-alami-kecelakaan
- https://halojatim.com/read/walikota-janjikan-bonus-untuk-marselino-ferdinan-dan-rizky-ridho-diundang-makan-malam-ada-yang-spesial
Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSOC), Rico Usthavia Frans menekankan pentingnya kesimbangan peran fintech lending dengan peran perbankan dan lembaga pembiayaan.
Menurutnya perlu untuk melakukan pemetaan spesifik tentang peran apa yang diharapkan dan kerangka kebijakan yang relevan untuk fintech lending. Selain itu, menurutnya keseimbangan pengaturan dan pengawasan dengan pertumbuhan industri perlu diperhatikan.
“Ruang inovasi yang fleksibel harus disediakan, sepanjang inovasi masih berada dalam koridor prinsip-prinsip yang berlaku," tegas Rico yang juga Komisaris AwanTunai ini.
Sekretaris Jenderal AFPI, Sunu Widyatmoko menyampaikan selama lima tahun terakhir, industri fintech lending telah berkembang pesat dan semakin baik. Kebijakan yang diterbitkan oleh regulator bersama dengan asosiasi telah membawa industri sejauh ini.
“We are heading the right way. Hal ini salah satunya ditunjukkan oleh risiko lending yang semakin rendah seiring peningkatan penyaluran, dilihat dari Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB)," ungkap Sunu yang juga merupakan CEO Dompet Kilat.