Sering Bantu Dosen Penelitian, Mahasiswa FTMM Unair Ini Bisa Nembus Jurnal Terindeks Scopus
SURABAYA | halojatim.com - Bergabung dengan anggota tim penelitian dosen berhasil mengantarkan Sigit Dani Perkasa menjadi penulis jurnal terindeks Scopus.
Mahasiswa Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM) Universitas Airlangga (Unair) itu menjadi first author untuk jurnal mengenai robot kecerdasan buatan.
Meski saat itu masih semester pertama, Sigit telah berhasil mengambil data penelitian. Bahkan hingga membuat robot dengan tangannya sendiri. Hingga saat ini, Sigit telah membuat empat robot.
Baca Juga :
- https://halojatim.com/read/ini-dia-sepeda-dan-motor-listrik-buatan-teknik-mesin-ubaya
- https://halojatim.com/read/terinspirasi-dari-tukang-setrika-keliling-pejabat-di-banyuwangi-diminta-tiru-hal-ini
- https://halojatim.com/read/21-tim-esport-berebut-16-tiket-ke-liga-1-kill-the-l-ast-surabaya
“Untuk pertama kalinya ketika itu, saya membuat robot yang memiliki tujuan akademik. Tentu berbasis kecerdasan buatan. Robot tersebut dapat mengikuti objek di sekitarnya, warna, hingga wajah orang,” ujarnya.
Bukan sekali, Sigit kembali berkreasi dengan robot. Karya keduanya kali ini mengarah pada bidang olahraga. Sigit tergabung dalam tim pembuat robot sepak bola dan menghantarkannya menuju Kontes Robot Indonesia.
“Robot selanjutnya, yakni pengembangan dari robot pertama. Konsepnya sama, namun lebih fungsional dan telah dipamerkan di Airlangga Education Expo (AEE) 2022,” katanya.
Sigit kemudian membuat robot pembersih panel surya. “Karena, FTMM UNAIR saat ini juga sedang fokus dengan energi terbarukan. Karena itu, saya membuat robot tersebut dan menamainya dengan ARVOS (Airlangga Photovoltaic Sweeper) dan saat ini masih dalam tahap pengembangan,” jelas Sigit.
Mengenai durasi pembuatan robot, Sigit memerlukan dua hingga tiga bulan. “Bergantung sama tingkat kompleksitas dan fungsi robotnya,” ungkapnya.
Dalam pembuatan robot, Sigit perlu menggabungkan beberapa ilmu sekaligus. Penyebabnya, robot memerlukan banyak komponen pendukung.
“Contohnya seperti ilmu kinematika, matriks, elektrikal, dan programming. Tidak semua ilmu tersebut telah saya dapatkan dalam mata kuliah. Jadi saya perlu belajar lebih banyak secara mandiri dan melakukan beberapa percobaan guna membuat robot yang mendukung,” tutur Sigit.
Setelah menyelesaikan pembuatan berbagai robot, Sigit tidak ingin berhenti di situ. Ke depan, Sigit ingin menjadi ahli dalam bidang instrumentasi dan kontrol.
“Selain itu, saya ingin mengembangangkan robot-robot ini menjadi se-sempurna mungkin. Karena, robot-robot tersebut kebanyakan memiliki tujuan kompetisi, akademik, dan penelitian yang membutuhkan data-data informasi robot. Untuk itu robot-robot tersebut memerlukan banyak pengembangan agar semakin sempurna, layak, dan baik,” ujar mahasiswa Program Studi Teknik Elektro angkatan 2020 tersebut.