Terinspirasi dari Tukang Setrika Keliling, Pejabat di Banyuwangi Diminta Tiru Hal Ini
BANYUWANGI, Halojatim.com – Pejabat di Banyuwangi diminta untuk terus berinovasi guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Inovasi itu bisa beragam bentuknya, namun semangatnya adalah dengan menjemput bola atau mendatangi.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, bahkan terinspirasi dengan tukang setrika keliling.
- https://halojatim.com/read/ada-festival-kitab-kuning-di-banyuwangi-ada-yang-usia-seabad-lebih
- https://halojatim.com/read/banyuwangi-gandeng-norwegia-untuk-bangun-pusat-daur-ulang-sampah
"Kemarin saya lihat di media sosial, ada ibu-ibu yang keliling menawarkan jasa Palugada (Apa yang Lu Minta, Gua Ada, red). Naik motor, tidak hanya jual dagangan, juga bawa mesin cuci dan setrika, buka jasa laundry dan setrika keliling," kata Ipuk saat menggelar musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) membahas Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), dikutip Halojatim.com dari laman Banyuwangikab.go.id, Jumat (18/3).
Terlebih di tengah situas seperti ini, pejabat publik diharuskan untuk aktif memberikan pelayanan dengan jemput bola.
"Ini menunjukkan di segala situasi kita harus kreatif, tetap berinovasi, untuk bertahan hidup. Dalam konteks laundry keliling tadi, apa pelajarannya? Perbanyak jemput bola ke masyarakat," imbuhnya.
- 21 Tim Esport Berebut 16 Tiket ke Liga 1 Kill The LAst Surabaya
- Aji Santoso Inginkan Persebaya Tampil di Piala AFC, Syaratnya Taklukkan Persib Dulu
- KASUS VARIAN OMICRON TURUN SIGNIFIKAN
Kata dia birokrasi harus sama responsifnya dengan dunia usaha dalam merespons perubahan perilaku masyarakat.
Dia mencontohkan bagaimana kantor-kantor bank tutup dan semakin berkurangnya transaksi perbankan melalui ATM.
Masyarakat terus beralih ke layanan digital. Bila ada bank yang tak mengembangkan layanan digital, pasti bakal ditinggalkan konsumen.
“Lebih dari 2.500 kantor cabang bank ditutup beberapa tahun terakhir. Bukan karena bangkrut, tapi karena semakin sepi, orang beralih ke transaksi digital banking.
Demikian pula penggunaan ATM yg semakin susut. Makin jarang orang antre di ATM. Semua transaksi via handphone,” ujar Ipuk. (*)