Petani dan Pemkab Pamekasan Sepakat Tandatangani Petisi Perlindungan Tembakau

ifta - Selasa, 21 Juni 2022 10:39 WIB
Pekerja menunjukkan tembakau di gerai Kamarasa yang menjual tembakau dengan berbagai varian di kawasan Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu, 5 Januari 2022. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia

Pamekasan, Halojatim.com- Wilayah Pamekasan dikenal sebagai penghasil tembakau dengan kualitas terbaik.

Banyak petani yang menggantungkan hidupnya dari hasil tanam tembakau. Hal ini juga ikut mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini.

Ketua Asosiasi Petani Tembakau Pamekasan Samukrah menjelaskan Pamekasan sebagai sentra produksi tembakau Jawa Timur dan hasil produksi tembakau di kabupaten ini menyumbang 60 persen dari hasil produksi tembakau nasional.

Luas areal tanam tembakau tahun ini sekitar 1.400 hektare, namun kini berkurang dibanding musim tembakau 2021 yang mencapai 2.400 hektare.

Penyebab menyempitnya luas area tanam karena musim kemarau tertunda, yakni hingga akhir Juni 2022.

"Kalau tahun lalu kan mulai Mei, sudah banyak petani tembakau yang menanam. Tahun ini baru mulai, sehingga realisasi tanam juga berkurang," katanya.

Kini Pemerintah Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, menandatangani petisi petani tembakau sebagai bentuk komitmen dalam melindungi dan menjaga kualitas tembakau Madura.

Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, mengatakan pemkab perlu turun tangan secara langsung, mengingat tembakau merupakan salah satu potensi ekonomi masyarakat di wilayah itu.

"Ini juga sebagai bentuk komitmen bersama antara Pemkab Pamekasan dengan petani tembakau dan asosiasi petani tembakau," katanya di Pamekasan, dilansir dari laman ANTARA, Selasa (21/6).

Menurutnya tembakau bukan hanya sebagai sumber perekonomian warga, namun juga telah menjadi budaya masyarakat Pamekasan dan Madura pada umumnya.

Oleh karena itu, sambung orang nomor satu di lingkungan Pemkab Pamekasan ini, menanam tembakau sama dengan menanam harapan.

"Jangan saling curiga lagi antara pemkab dengan petani tembakau. Kita sama-sama berjuang. Kita wujudkan kerja sama tripartit petani, pemerintah dan pabrikan. Kita pastikan manajemen produksi dan harga dapat berjalan baik, semua sesuai porsi dan tanggung jawab," kata bupati. (*)

RELATED NEWS