Penyaluran Kredit Bank Jatim Capai Rp49 Triliun, Pengajuan Via Online Naik

ifta - Rabu, 26 Juli 2023 07:00 WIB
Ilustrasi Gedung PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) atau Bank Jatim. (dok. Perseroan)

Surabaya, Halojatim.com - Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan di berbagai lini terkait dengan kinerja mereka di semester 1 ini.

Penyaluran kredit maupun pengajuan pinjaman secara online termasuk penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) juga menunjukkan pertumbuhan.

Tingginya pertumbuhan kredit sektor komersial dan UKM menjadi catatan positif di semester ini.

Sementara itu untuk penyaluran kredit, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) mencetak penyaluran kredit sebesar Rp49,21 triliun, atau tumbuh 13,02% secara year-on-year (yoy) pada semester I-2023. Penyaluran kredit tertinggi berada di sektor komersial dan Usaha Kecil Menengah (UKM).

Direktur Utama Bank Jatim Busrul Iman menyampaikan, perseroan telah melewati semester I-2023 dengan cukup impresif, dengan peningkatan kredit mencapai di atas rata-rata yakni 13,02% yoy.

Tingginya pertumbuhan kredit sektor komersial dan UKM dikatakan Busrul sebagai langkah perseroan untuk membuka akses pembiayaan selebar-lebarnya terhadap pelaku usaha demi menciptakan lapangan kerja baru yang pada gilirannya mendorong kesejahteraan masyarakat.

"Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat," ujar Busrul kepada wartawan seusai perhelatan Analyst Meeting di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, 25 Juli 2023.

Pertumbuhan kredit yang dibukukan Bank Jatim pada paruh pertama tahun ini mendorong loan to deposit ratio (LDR) untuk membaik yang tercatat di level 59,54% pada semester I-2023. Sebelumnya, LDR perseroan berada di angka 45,88% pada semester I-2022.

Kualitas pinjaman Bank Jatim pun membaik jika meninjau dari tingkat loan at risk (LAR) yang menyusut ke 5,77% pada semester I-2023 dibanding 6,86% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Rasio kredit bermasalah alias nonperforming loan (NPL) Bank Jatim pun menurun dari 4,12% pada semester I-2022 menjadi 2,8% pada semester I-2023.

Menurut Busrul, membaiknya NPL dan LAR mengindikasikan kualitas kredit Bank Jatim yang semakin sehat dan menjadi tanda perbaikan dari beberapa sektor ekonomi.

Kinerja Digital

JConnect, aplikasi layanan pinjaman dari Bank Jatim untuk masyarakat umum yang hendak mengajukan kredit berbasis online, mencatat 566.000 pengguna atau tumbuh 30% yoy.

Nilai transaksinya pun meningkat secara signifikan dengan pertumbuhan hingga 35% yoy ke angka Rp3,4 triliun.

Pengguna JConnect IB Corporate tercatat sejumlah 7.550 dengan kenaikan 23% yoy dan jumlah transaksinya mencapai Rp853 miliar.

Sementara itu, jumlah Agen Jatim sepanjang semester I-2023 tercatat sebanyak 4.853 atau tumbuh 30% yoy dengan nilai transaksi Rp7,2 miliar.

Kemudian, pedagang yang menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) telah mencapai 90.403 atau tumbuh 61% yoy dengan nilai transaksi Rp56 miliar, yang mana angkanya meroket 76% yoy.

"JConnect Loan juga tumbuh positif dan telah digunakan untuk memproses 12.300 persetujuan kredit dari 16.500 permohonan kredit," tutur Busrul.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Idham Nur Indrajaya pada 26 Jul 2023

Editor: ifta
Bagikan

RELATED NEWS