Para Kepala Desa di Ponorogo Termasuk Para ASN Dilarang Pakai gas LPG 3 Kg
PONOROGO, Halojatim.com- Stok LPG 3 kg sempat langka di berbagai daerah di Indonesia, termasuk juga di wilayah Jawa Timur (Jatim).
Kini untuk meminimalisir hal ini terulang, pemerintah kabupaten di Ponorogo menginstruksikan para kepala desanya termasuk para aparatur sipil negara (ASN) untuk tidak menggunakan gas LPG 3 kg.
- Generasi Milenial Lebih sadar Investasi Emas Dibanding Gen X maupun Baby Boomer
- Benarkah Thomas Edison Penemu Lampu? Ternyat Ada Nama Ini Lebih Dulu
- BERMAIN 10 PEMAIN, PERSIK KALAH DI KANDANG
Hal ini seperti disampaikan oleh Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko.
"Saya meminta kepada seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk tidak lagi membeli elpiji bersubsidi mulai dari hari ini. Gantilah dengan elpiji ukuran 12 kilogram yang berwarna biru atau ukuran 5,5 kilogram yang berwarna pink," ujar Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, dalam pernyataannya di Ponorogo pada hari Jumat (28/7) dilansir dari laman Antara.
Sugiri menjelaskan bahwa para abdi negara ini tidak masuk dalam kategori penerima yang telah ditentukan oleh pemerintah untuk menggunakan elpiji subsidi. Terlebih lagi, para ASN ini sudah menerima gaji dari pemerintah sehingga seharusnya tidak memanfaatkan elpiji subsidi.
Tak hanya ASN, Bupati juga mengingatkan perangkat kepala desa, terutama para kepala desa, untuk memberi contoh yang baik dengan tidak menggunakan elpiji melon yang mendapat subsidi dari pemerintah.
Dengan menghentikan penggunaan elpiji tiga kilogram oleh para ASN hingga kepala desa, Bupati berharap kelangkaan elpiji di masyarakat dapat diminimalisir atau dihindari sepenuhnya. Upaya ini diharapkan dapat memastikan elpiji subsidi lebih tepat sasaran kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya, terutama warga yang kurang mampu. ***