Misi Dagang Jatim-Aceh Tembus Nilai Rp197 Miliar, Alkes hingga Tekstil Paling Laris
Surabaya Halojatim.com- Nilai transaksi dalam program misi dagang antara Provinsi Jawa Timur (Jatim) dengan Nangroe Aceh Darussalam mencatatkan rekor tinggi dibanding tahun lalu.
Jika sebelumnya misi dagang antara Jatim dan Aceh hanya mencatatkan nilai transaksi Rp 34,12 miliar pada tahun 2021, kini tahun 2022 sudah mencatatkan nilai Rp197 miliar.
Catatan transaksi Rp197 miliar ini didapat hanya selama delapan jam dari total 33 transaksi.
- Lomba Karapan Sapi Tingkat Jatim Kini Pakai Standar Nasional, dari Lintasan hingga Lapangan
- Proyek Pengolahan Sampah di Banyuwangi Berkapasitas 84 Ton Sehari, Bisa Atasi Sampah dari 54 Ribu Rumah
- KPK Geledah 10 Tempat di Pemkab Bangkalan, dari Ruangan Kepala Dinas, DPRD hingga Ruangan Bupati
Dari transaksi ini didapatkan dari sejumlah produk yang cukup laris diminati, yakni bahan bangunan, rokok, tekstil, bahan baku kulit kemudian kerjasama pengelolaan kawasan industri serta alat kesehatan (alkes).
Komoditas tersebut yang paling banyak diminati Aceh dari Jatim.
"Ini adalah hubungan kerja sama yang dilakukan secara proaktif oleh Provinsi Jatim dan Aceh. Sehingga neraca perdagangan kedua provinsi akan dapat saling terdongkrak," kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dari laman ANTARA, dikutip pada Rabu (26/10).
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyampaikan misi dagang yang dilakukan dengan provinsi mitra adalah bentuk kolaborasi lintas sektor.
Angka tersebut terdiri dari nilai muat atau penjualan Jatim atas Aceh sebesar Rp161,8 miliar.
Sementara nilai bongkar atau pembelian Jatim atas Aceh mencapai Rp 35,1 miliar untuk beberapa komoditas, antara lain udang vaname, kopra, hingga kepiting soka.
Hingga saat ini, Jawa Timur telah menggelar misi dagang ke 27 provinsi. ***