Lapis Kukus Pahlawan Berdayakan Ratusan UMKM di Surabaya

Asih - Sabtu, 08 Oktober 2022 07:06 WIB
Founder Lapis Kukus Pahlawan Rizka Wahyu Romadhona saat jadi pembicara dalam Surabaya Smart City 2022 beberapa waktu lalu.

SURABAYA | halojatim.com - Lapis Kukus Pahlawan (LKP) berkomitmen untuk terus memberdayakan potensi serta menumbuhkan ekonomi masyarakat dengan merangkul lebih dari 170 UMKM di Surabaya.

Founder Lapis Kukus Pahlawan Rizka Wahyu Romadhona mengatakan, sejak berdiri 2015 lalu, LKP mendorong seluruh mitranya untuk dapat berkontribusi dalam mendorong ekonomi nasional melalui dukungan yang diberikan kepada UMKM.

“Kami sadar bahwa untuk bisa tumbuh dan berkembang, kami tidak bisa sendirian, kami perlu menggandeng stakeholder di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Ini sebagai salah satu wujud perhatian kami untuk bisa memberdayakan masyarakat Surabaya sehingga mereka dapat memiliki usaha sendiri,” kata Rizka saat menjadi pembicara dalam ajang Surabaya Smart City 2022 beberapa waktu lalu.

BACA JUGA :

Diakui Rizka, untuk menjadi Lapis Kukus Pahlawan yang dikenal saat ini, banyak hambatan dan tantangan yang saya dihadapi.

Dari awalnya sulit mencari pegawai untuk memasarkan produk . Jika saat ini Lapis Kukus Pahlawan sudah menyerap lebih dari 360 pekerja di Surabaya itu karena kerja keras yang dilakukan selama ini.

LKP juga berawal dari booth yang kecil, hingga memiliki 6 toko sendiri dan 80 toko mitra yang tidak hanya memasarkan produk Lapis Kukus Pahlawan namun juga lebih dari 170 produk UMKM Surabaya.

Karena itu LKP berkomitmen untuk terus menerapkan usaha yang ramah lingkungan serta prinsip dan standar pengelolaan bisnis secara berkelanjutan, salah satu upaya LKP untuk memperhatikan lingkungan adalah dengan mengurangi penggunaan plastik.

“Sejak 2020 kami mulai mengganti tas belanja yang sebelumnya plastik, menjadi bahan kertas. Meskipun saat itu kita juga sudah menggunakan yang biodegradable, yang dapat terurai. Salah satu produk baru kami, Almond Tart, juga dikemas secara personal dan menggunakan bahan kertas.” tutup Rizka.

Editor: Asih

RELATED NEWS