Kemenag Buka Lowongan Jadi Imam Masjid di Uni Emirat Arab, Ini 11 Syarat yang Harus Dipenuhi
Jakarta, Halojatim.com- Lowongan menjadi imam masjid di Uni Emirat Arab kembali dibuka oleh pemerintah Indonesia.
Lowongan jadi imam masjid ini terbuka untuk umum, dan setiap warga Indonesia yang memenuhi syarat dapat mendaftarkan diri.
Lowongan sebagai imam masjid ini dibuka secara online, lalu dilanjutkan dengan pertemuan secara offline atau tatap muka.
- https://halojatim.com/read/bca-buka-lowongan-pekerjaan-berikut-syarat-dan-link-pendaftarannya
- https://halojatim.com/read/buka-lowongan-13-ribu-buat-jadi-asn
Ada 11 syarat yang harus dipenuhi jika pelamar ingin menjadi imam masjid di Uni Emirat Arab, syarat itu sebagai berikut.
1. Hafal Al-Quran 30 juz
2. Sehat jasmani dan rohani
3. Menguasai ilmu tajwid (teori dan praktik)
4. Dapat berkomunikasi dalam Bahasa Arab
5. Memahami hukum fikih
6. Memiliki suara yang fasih dan merdu
7. Tidak bergabung dalam partai politik
8. Memiliki keterampilan retorika dakwah dan berkhutbah
9. Berakhlak mulia
10. Berfaham ahlus sunnah wal jamaah dengan manhaj wasathiyah
11. Usia minimal 25 tahun/sudah menikah
Lowongan dari Kementerian Agama (Kemenag) ini dibuka mulai 25 April hingga 7 Mei 2022.
"Kemenag kembali membuka seleksi imam masjid untuk ditugaskan di Uni Emirat Arab. Pendaftaran dibuka dari 25 April hingga 7 Mei 2022. Kita akan menjaring lebih banyak calon imam dari seluruh Indonesia," ungkap Dirjen Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin di Jakarta, Sabtu (23/4) dari laman Kemenag.
Kamaruddin menambahkan, pada 2021 telah lolos seleksi 50 imam, dan 30 orang di antaranya telah diberangkatkan untuk bertugas di UEA. Sedangkan 20 imam berikutnya akan diberangkatkan setelah Idul Fitri 1443 H. Mereka mendapat penempatan di beberapa negara bagian UEA.
"Tahun 2022 ini ditargetkan akan terseleksi 150 orang imam untuk ditugaskan menjadi duta Indonesia sebagai imam di masjid-masjid di UEA," katanya.
Kamaruddin menerangkan, pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara Pemerintah Republik Indonesia dengan Uni Emirat Arab. Para imam masjid juga menjadi duta Indonesia di sana.
"Program ini ikut berkontribusi pada peningkatan kerja sama bilateral kedua negara, termasuk meningkatkan citra Indonesia di mata masyarakat UEA," tambahnya.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, Adib menambahkan, imam masjid asal Indonesia diminati lantaran berpaham ahlus sunnah wal jamaah.
Hal ini menjadi nilai tambah, selain kemampuan dalam membaca Al-Qur'an.
"Indonesia ini memiliki jumlah umat Islam terbesar di dunia. Indonesia memiliki banyak lembaga pendidikan Islam. Umat Islamnya moderat, berperilaku mulia, pahamnya ahlus sunnah wal jamaah dan cara pikirnya wasatiah (moderat)," kata Adib. (*)