Halojatim.com- Ternyata warna rumah secara tidak langsung bisa mengkorelasikan psikologis seorang penghuni.Dalam teori psikologi warna, warna bahkan memiliki kekuatan untuk memicu respon psikologis yang kompleks dan dapat mempengaruhi suasana hati, tingkat energi, dan bahkan pola perilaku.Karena itu memilih warna yang tepat untuk desain interior rumah bukan hanya saja dapat mempercantik tampilan ruangan, tapi juga membuat nyaman penghuni dan tamu yang datang.<ul><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/optimistis-angkat-berat-jatim-di-bawah-ketua-baru">OPTIMISTIS ANGKAT BERAT JATIM DI BAWAH KETUA BARU</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/madura-united-lepas-top-skornya">MADURA UNITED LEPAS TOP SKORNYA</a></li><li><a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://halojatim.com/read/arema-fc-kedatangan-striker-bolivia">AREMA FC KEDATANGAN STRIKER BOLIVIA</a></li></ul>Mahesh Anand, Presiden Nippon Paint India (Divisi Dekorasi), menjelaskan dampak besar psikologi warna pada desain interior dikutip dari laporan yang diterbitkan oleh Hindustan Times.&nbsp; &nbsp;1. Menciptakan Atmosfer RamahWarna-warna seperti netral lembut, abu-abu hangat, krem, dan terakota diketahui &nbsp;dapat menciptakan suasana yang nyaman dan ramah. Penelitian yang diterbitkan tahun 2001 menunjukkan bahwa warna-warna hangat juga berkontribusi pada peningkatan kepuasan konsumen terhadap sebuah toko, yang berdampak pada durasi kunjungan yang lebih lama.&nbsp;2. Relaksasi dan KetenanganDi area seperti kamar tidur dan ruang relaksasi, penting untuk memilih warna yang menciptakan lingkungan mendukung ketenangan dan tidur nyenyak.Warna-warna menenangkan terdiri dari warna biru lembut, lavender, dan hijau pucat. Warna-warna ini dikenal memberikan efek menenangkan. Warna biru, misalnya, terbukti dapat menurunkan tekanan darah dan detak jantung, serta meningkatkan tingkat relaksasi.Warna hijau dapat meningkatkan pemulihan psikologis dan mengurangi stres, sedangkan warna kuning dapat meningkatkan efek positif dan bahkan gairah, yang dapat diukur melalui detak jantung dan tekanan darah. &nbsp;3. Emosi dan Ekspresi PribadiWarna juga memiliki kemampuan unik untuk membangkitkan emosi dan mencerminkan kepribadian individu. Warna-warna cerah seperti merah, oranye, dan ungu dapat menambahkan energi dan dramatisasi pada ruangan.Warna ini cocok dan ideal untuk ruang yang mendorong interaksi sosial dan kreativitas.Penelitian yang dilakukan oleh Labrecque dan Milne tahun 2012 menunjukkan bahwa warna dapat menyampaikan ciri-ciri kepribadian dan mempengaruhi respons emosional konsumen, memberikan kesempatan bagi desainer interior untuk menciptakan ruangan yang mencerminkan kepribadian dan selera penghuninya. &nbsp;4. Menciptakan Persepsi SpasialWarna juga dapat mempengaruhi persepsi tentang ukuran ruang. Warna yang lebih terang, seperti putih dan pastel, dapat menciptakan ilusi ruang yang lebih besar. Tips ini dapat Anda terapkan untuk membuat ruangan yang kecil tampak lebih besar dan luas.Sebaliknya, warna yang lebih gelap dapat menambah kedalaman dan keintiman pada ruangan yang lebih besar, menciptakan suasana yang lebih nyaman dan intim. ***<blockquote>Tulisan ini telah tayang di <a target="_blank" rel="noopener noreferrer" href="https://sijori.id/read/dampak-psikologis-warna-pada-desain-interior">sijori.id</a> oleh Pratiwi pada 26 Nov 2023&nbsp;</blockquote>

Ahli: Dampak Psikologis Warna pada Desain Interior

(sijori.id) - Warna memiliki dampak signifikan terhadap emosi dan kesejahteraan manusia. Dalam teori psikologi warna, warna bahkan memiliki kekuatan untuk memic

Inilah Arti Warna pada Desain Interior Rumah dan Kaitannya dengan Psikologis Penghuni