Ini Bahaya Kurang Tidur Berkepanjangan bagi Tubuh

Asih - Senin, 27 Maret 2023 18:36 WIB
Tidur di kantor

JAKARTA | halojatim.com - Randy Gardner (17 tahun) selama 17 jam lebih tidak tidur untuk proyek pameran sains sekolah menengah di California pada1963. Karena ini, Randy meraih rekor dunia untuk waktu terlama seseorang tetap terjaga.

Orang lain dilaporkan telah memecahkan rekor ini. Dia adalah Robert McDonald yang menjalani 18 hari dan hampir 22 jam tanpa tidur pada 986, Tetapi tidak ada yang dipantau sedekat atau oleh dokter seperti Gardner.

Guinness World Records kini tidak mencakup prestasi ini lagi. Pada 1997 mereka berhenti menerima kiriman baru karena "bahaya yang terkait dengan kurang tidur". Tapi apa bahaya ini? Apa yang terjadi pada orang yang mengalami kurang tidur berkepanjangan?

Tidur diperlukan untuk fungsi eksekutif, emosional, dan tubuh, dan kurang tidur dapat meningkatkan risiko beberapa kondisi kesehatan, termasuk diabetes, penyakit jantung, obesitas, dan depresi.

Para ahli mengatakan manusia membutuhkan enam hingga delapan jam tidur yang konsisten pada interval yang sama setiap 24 jam. Namun tidak jarang orang, begadang dan tetap terjaga selama 24 jam.

BACA JUGA :

“Pada tahap kurang tidur ini, sulit untuk membedakan antara tidur dan terjaga,” kata Dr. Oren Cohen, seorang ahli obat tidur di Rumah Sakit Mount Sinai di New York City dikutip Live Science Mingu 26 Maret 2023.

Saat seseorang mulai 24 jam tanpa tidur, aktivitas otak mereka sudah menunjukkan sinyal bahwa mereka berada di batas tidur-bangun, “Meskipun mereka tampak terjaga,” kata Cohen.

Ini disebut gangguan tidur atau micro-sleep. Orang-orang yang tidak tidur selama berjam-jam tampak terjaga, tetapi otak mereka tanpa sadar masuk ke dalam semacam tidur yang tidak normal. Ini dapat mencakup interval kurangnya perhatian atau halusinasi.

"Otak pasti akan tertidur. Ketika seseorang mengatakan kepada saya 'Saya belum tidur selama berminggu-minggu,' itu hampir tidak mungkin," kata Dr. Alon Avidan yang memimpin Sleep Disorders Center di Universitas California, Los Angeles.

"Saya akan sulit percaya bahwa seseorang dapat tetap terjaga selama lebih dari 24 jam tanpa episode ini," tambah Cohen.

Tetapi berapa lama persinya orang bisa tanpa tidur dan garis waktu efek samping yang terungkap bisa sulit ditentukan. Kurang tidur kronis, ketika seseorang tidak tidur untuk waktu yang lama, sangat merusak sehingga tidak etis untuk menelitinya pada manusia, kata Avidon. Bahkan digunakan sebagai bentuk siksaan psikologis.

Kondisi Memburuk

Meskipun kekurangan tidur yang berkepanjangan tidak dapat dipelajari, ada data tentang orang-orang dengan penyakit bawaan langka yang disebut fatal familial insomnia (FFI). Pasien-pasien ini memiliki mutasi genetik yang menyebabkan protein abnormal menumpuk di otak dan semakin memperburuk tidur.

Tubuh mereka mulai memburuk dan akhirnya mati karena protein abnormal menumpuk dan merusak sel-sel otak mereka. Gangguan tersebut membunuh sebagian besar pasien dalam waktu rata-rata 18 bulan.

Pada hewan, sebuah penelitian dari tahun 1989 pada tikus menunjukkan bahwa hewan hanya bisa tidak tidur antara 11 dan 32 hari sebelum membunuh mereka.

Sebuah studi pada manusia tahun 2019 yang diterbitkan di Nature and Science of Sleep menemukan kewaspadaan peserta relatif normal hingga 16 jam sebelum kurang tidur. Tetapi setelah 16 jam, gangguan perhatian mereka meningkat secara signifikan dan bahkan lebih buruk lagi bagi peserta dengan insomnia kronis.

Sebuah studi dari tahun 2000 menemukan bahwa tetap terjaga selama 24 jam mengurangi koordinasi tangan-mata setara dengan kandungan alkohol dalam darah sebesar 0,1%. Efek dari kurang tidur selama 24 jam termasuk berkurangnya waktu reaksi, bicara tidak jelas, gangguan pengambilan keputusan, berkurangnya memori dan perhatian, lekas marah, gangguan penglihatan, pendengaran dan koordinasi tangan-mata, dan tremor.

BACA JUGA :

Pada 36 jam, orang yang kurang tidur mungkin mengalami peningkatan penanda inflamasi dalam darah mereka. Bahkan mengembangkan ketidakseimbangan hormon dan memperlambat metabolisme. Ada sedikit penelitian tentang apa yang terjadi pada 72 jam, tetapi orang bisa menjadi cemas, depresi, berhalusinasi, dan bermasalah dengan fungsi eksekutif.

Dan sangat penting untuk diketahui bahwa Anda tidak bisa menebus kurang tidur besok atau selama akhir pekan. Kurang tidur bersifat kumulatif. Jadi mereka yang tanpa tidur menimbulkan semacam hutang tidur. Dan untuk setiap jam tidur yang hilang, dibutuhkan delapan jam tidur penuh untuk pulih.

Pembatasan tidur juga berisiko karena alasan lain, Meskipun dampaknya terhadap perhatian bisa sangat parah, Anda mungkin tidak menyadarinya sendiri. Sama seperti seseorang yang berada di bawah pengaruh alkohol berpikir bahwa mereka baik-baik saja untuk mengemudi, seseorang yang kurang tidur mungkin merasa baik-baik saja. Mereka tidak tahu bahwa mereka kehilangan perhatian ini.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Amirudin Zuhri pada 27 Mar 2023

Editor: Asih
Bagikan

RELATED NEWS