Halojatim.com-Kelompok seniman perempuan di Bali, yang bernama Iluh, turut ambil bagian dalam Ubud Village Jazz Festival (UVJF) yang berlangsung pada 28-29 Juli 2023.

UVJF ke-10 ini mengambil tempat di STHALA Ubud Portfolio Hotel by Marriot.

Iluh Bali berkesempatan menjadi bagian dari konseptor artistik pada festival musik bertaraf internasional ini.

• Kok Bisa Populasi Orang Asing di Jepang Lebih Tinggi Dibanding Warga Lokal
• Sekolah Negeri Dilarang Tahan Ijazah Siswa yang Nunggak Bayar, Bagaimana dengan Swasta?
• Harta Kekayaan Kepala Basarnas yang Tersandung Kasus Korupsi, Punya Pesawat Pribadi, dan 5 Bidang Tanah

Ada tujuh seniman dari Iluh yang berkontribusi, seperti Mira El Amir, Dyah Ayu Wulandari, Sandat Wangi, Niluh Pangestu, Ketut Efrata, Nancy Ng, serta Kadek Novi Sumariani.

Iluh, dalam kesempatan ini, juga mengikutsertakan beberapa seniman lain baik secara personal
maupun organisasi. Beberapa terlibat di antaranya Kayu Gallery dan Bali Art Space.

Secara keseluruhan, terdapat 35 seniman yang terlibat dalam pengerjaan instalasi di festival ini.

Salah satu perwakilan Iluh, Dyah Ayu Wulandari, mengatakan bahwa tujuan dari kolaborasi ini
adalah untuk bersama-sama saling mendukung kegiatan seni maupun pelaku seni yang ada di
Bali.

“Harapannya dapat mengintip peluang ruang baru bagi kesenian visual dalam sebuah pagelaran
serta menjadikan kolaborasi ini sebagai transisi keterhubungan lintas seni,” ujar Wulan di sela-
sela pemasangan instalasi.

Beberapa instalasi yang ditampilkan di antaranya instalasi wayang, instalasi kain, dan instalasi orang-orangan sawah.

Perwakilan Iluh lainnya, Mira El Amir mengungkapkan instalasi wayang merupakan lembaran triplek yang dipotong dengan beberapa bentuk menyerupai wayang dengan penamahan engsel di beberapa titik.

“Tujuannya agar karya dapat bersifat interaktif dengan audiens,” kata Mira El Amir.

Dalam intalasi-instalasi tersebut, para seniman meresponnya dengan style maupun teknik yang
berbeda, sesuai dengan ciri khas masing-masing.

Sedangkan untuk instalasi kain, media yang digunakan adalan kain yang dicetak sesuai dengan karya para seniman.
Instalasi berikutnya, yakni berupa orang-orangan sawah, menjadi instalasi paling besar.

Instalasi ini merupakan buah karya dari tim pematung Bambang Adi Pramono.

“Tingginya mencapai kurang lebih lima meter dan diletakkan di tengah-tengah lokasi,” ujar Mira El Amir.

Sementara itu, Swantara Klik sebagai Space Designer dan Kepala Artistik mengatakan ingin menjangkau lebih banyak kalangan untuk hadir.

Bukan saja dari penggemar jazz, melainkan bisa menembus kalangan dari demografis yang lebih beragam. ***