SURABAYA, Halojatim.com- Derby tim Jawa Timur (jatim) yang mempertemukan antara Persebaya Surabaya dan Persela Lamongan harus berakhir imbang pada Kamis (10/2) malam di Stadion Ngurah Rai, Denpasar.

Di menit-menit akhir, skuat Persebaya Surabaya masih unggul gol dengan selisih 2-1.

Namun skuat berjuluk Bajul Ijo ini terlihat gugup di laga-laga akhir hingga akhirnya tidak mampu mempertahankan skor dan akhirnya kebobolan.

• https://halojatim.com/read/beda-hasil-tes-persebaya-dan-pt-lib-jadi-sorotan
• https://halojatim.com/read/persebaya-kirim-surat-keberatan-banyak-pemain-masuk-timnas

Skor akhir antara dua tim Jatim ini pun diakhiri dengan skor sama kuat yakni 2-2.

Atas hasil yang kurang memuaskan ini, kubu Persebaya Surabaya kecewa dengan penampilan pemainnya karena terlihat gugup di menit-menit akhir.

Padahal jika dalam hitungan menit saja bisa menjaga permainan, maka Persebaya bisa meraih poin penuh.

Asisten Pelatih Persebaya Surabaya, Mustaqim menilai permasalahan ada pada mentalitas para pemain sendiri.

Ketika tim sudah unggul terlebih dahulu, Arif Satria dkk sering terlihat gugup dan kehilangan konsentrasi sehingga situasi tersebut bisa dimanfaatkan oleh lawan.

“Tentunya evaluasi beberapa kekurangan dan kesalahan, kita kembalikan lagi ke pemain masih banyak kekurangan. Ketika kita sudah unggul, sebagai tim yang sudah unggul harusnya kita lebih pede (percaya diri) lagi tapi pemain masih gugup. Ini yang akan kita perbaiki,” papar Mustaqim.

Menghadapi laga berikutnya yang juga akan menghadapi tim cukup tangguh, Persija Jakarta, Mustaqim berharap kondisi kepercayaan diri pemain Persebaya Surabaya bisa lebih baik lagi. (*)