Cuan Jangka Panjang, Investor Layak Melirik Emiten di Papan Ekonomi Baru

Asih - Sabtu, 04 Maret 2023 17:44 WIB
Senior Executive Vice President-Listing Directorate BEI, Saptono Adi Junarso memberikan edukasi tentang Papan Ekonomi Baru.

PASURUAN | halojatim.com – Investor pasar modal cenderung membeli saham perusahaan-perusahaan tercatat (emiten) yang berada di Papan Utama.

Karena emiten di Papan Utama adalah yang benar-benar perusahaan besar dengan likuiditas yang bagus. Sehingga banyak memberikan keuntungan bagi investor dalam waktu singkat.


Perlu diketahui, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memiliki empat papan pencatatan bagi emiten. Papan Utama, Papan Ekonomi Baru, Papan Pengembangan dan Papan Akselerasi.

Selain Papan Utama, BEI mendorong investor melirik saham emiten yang ada di Papan Ekonomi Baru yang setara atau sejajar dengan Papan Utama.

BACA JUGA :

Papan Ekonomi Baru ini adalah emiten yang memiliki kriteria yang ditetapkan.

Senior Executive Vice President-Listing Directorate BEI, Saptono Adi Junarso mengatakan untuk bisa berada di Papan Ekonomi Baru, BEI memiliki beberapa kriteria.

Di antaranya papan pencatatan yang disediakan untuk mencatatkan saham dari perusahaan yang menggunakan teknologi. Juga untuk menciptakan inovasi produk dana tau jasa yang meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi serta memiliki kemanfaatan sosial dan memiliki tingkat pertumbuhan yang tinggi.

Sampai saat ini masih ada tiga emiten yakni Bukalapak, GoTo dan Blibli yang ada di Papan Utama.

Adi, emiten di Papan Ekonomi Baru, cocok buat investor yang memikirkan cuan jangka panjang, karena profit baru didapat setelah beberapa tahun.

"Emiten seperti itu memang uangnya untuk pengembangan. Mereka fokus investasi teknologi dan sebagainya
sehingga tidak bisa memberikan keuntungan dalam waktu singkat. Google saja bisa memberikan untung pada investornya setelah 10 tahun," jelasnya saat bertemu media di Pasuruan, beberapa waktu lalu.

Saat ini, BEI gencar menyosialisasikan Papan Ekonomi Baru ini ke masyarakat luas terutama ke perusahaan-perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa dan yang belum.

“Kita terus lakukan edukasi karena dengan berada di Papan Ekonomi Baru bisa naik kelas. Investor global akan lebih tertarik dibandingkan dengan di Papan Pengembangan dan Akselerasi,” tukasnya.

Hingga kini, jumlah perusahaan yang mencatatkan sahamnya di bursa sebanak 846 perusahaan.

Dari jumlah itu, 43 persen atau 365 perusahaan berada di Papan Utama, 0,4 persen atau tiga perusahaan di Papan Ekonomi Baru, 52 persen atau 447 perusahaan berada di Papan Pengembangan dan sisanya 3,7 persen atau 31 perusahaan berada di Papan Akselerasi.

Editor: Asih

RELATED NEWS