Cerita Hanif Setyobudi Bisa Ekspor Jahe ke Empat Negara
PONOROGO | halojatim.com - PT Enha Sentosa Indonesia melakukan ekspor jahe ke empat negara yakni Bangladesh, Pakistan, Turki dan Dubai.
Tidak mudah bagi owner PT Enha Sentosa Indonesia, Hanif Setyobudi untuk bisa mengekspor jahe ini.
Hanif menjelaskan secara gamblang bagaimana dia membangun perusahaannya mulai dari nol sampai besar seperti sekarang. ”Tidak semudah membalikkan telapak tangan,” katanya.
Awal mula bisnis yang dia geluti adalah jagung karena hanya butuh waktu tiga bulan untuk bisa panen. Selain itu, Ponorogo juga terkenal dengan komoditi pajali (padi, jagung, kedelai). Namun seiring berjalannya waktu, Hanif merasa bahwa ini bukan passionnya. Hal itu mengakibatkan usahanya gulung tikar. Bisnis jagungnya pun gagal total.
BACA JUGA :
- https://halojatim.com/read/mahasiswa-unesa-raih-16-medali-sea-games-2023
- https://halojatim.com/read/5-kiper-persebaya-4-berstatus-tim-nasional
- https://halojatim.com/read/surabaya-bagi-jalur-zonasi-jadi-dua
Dari peristiwa itu, dia merantau ke Kalimantan sambil merenung, kira-kira bisnis apa lagi yang bisa dikembangkan agar bisa menghidupi keluarganya. Tidak lama kemudian, Hanif bertemu dengan salah satu sahabatnya yang sangat mengerti tentang pengembangan jahe. ”Saya tertarik dan berencana beli bibit jahe sekitar 5 ton untuk ditanam di Kalimantan,” jelasnya.
Berkat ketekunan dan tekad Hanif yang kuat untuk sukses, akhirnya Hanif mampu mengembangkan jahenya. Dari yang semula 2 ton, bisa menjadi 25 ton. Setelah jahenya semakin berkembang, istri Hanif, Endang, memintanya untuk pulang ke Ponorogo dan meneruskan usahanya di sana.
Berkat kegigihan dan semangatnya, pada 2021 dia langsung mendapat tawaran untuk ekspor jahe ke Bangladesh. Sejak saat itu, Hanif membuat sebuah PT yang diberi nama PT Enha Sentosa Indonesia. ”Enha kepanjangan dari nama istri dan saya. Endang – Hanif,” lanjutnya.
Hanif mengakui bahwa bisnisnya yang kian meroket tidak lepas dari dukungan Bank Jatim selama ini.
”Berkat Bank Jatim, Alhamdulillah pada 2022 lalu saya sanggup mengirimkan 12 kontainer langsung ke Bangladesh. Ketika itu saya nggak berpikir untung rugi, yang penting bisa ekspor dan petani bisa maju,” tambahnya.
Yang lebih menggembirakan lagi, tahun ini, perusahaan asli Ponorogo tersebut juga berhasil mendapatkan support bantuan modal yang luar biasa dari Bank Jatim lebih dari Rp 1 miliar dan sekaligus memperoleh kontrak dari Bangladesh senilai 100 kontainer untuk 2023.
”Sejak awal memulai usaha ini, Bank Jatim terus membantu saya, tidak hanya dari sisi bantuan modal saja. Mulai dari pembukuan, administrasi yang bagus, pengeluaran harus balance, dll semuanya juga diajarkan oleh 9. Di situ membuat saya makin semangat,” tegas Hanif.