Cara Memahami Kecerdasan Emosional Anak

Asih - Sabtu, 20 Agustus 2022 11:35 WIB
Mengetahui kecerdasan emosional anak sangat penting bagi orangtua.

SURABAYA | halojatim.com - Setiap orangtua ingin melihat anak-anaknya tumbuh menjadi pribadi yang memiliki kecerdasan emosional yang baik.

Itu dilakukan orangtua dapat membangun interaksi, mengindentifikasi dan memaknai kehadiran emosi-emosi yang ada dalam dirinya menjadi kebermanfatan bagi sesama manusia.

Winny Suryania, selaku psikolog klinis anak dan juga konselor Sekolah Cikal memberikan pemahaman mengenai kecerdasan emosi anak dan faktor yang memengaruhinya.

Pengerian Kecerdasan Emosional Anak

Winny menjelaskan kecerdasan emosional anak merupakan kemampuan dari seorang individu untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi dirinya sendiri, serta emosi orang lain.

Baca Juga :


Namun, secara lebih khusus dalam praktiknya kecerdasan emosional anak akan mencakup beberapa keterampilan.

“Kecerdasan emosional secara general mengacu pada kemampuan individu untuk mengidentifikasi dan mengelola emosi diri sendiri, serta emosi orang lain. Kecerdasan emosional ini juga mencakup beberapa keterampilan, yaitu memanfaatkan emosi itu dan menerapkannya dalam memecahkan masalah, mengelola emosi, yang mencakup mengatur emosi sendiri dan membantu orang lain melakukan hal yang sama.” ucapnya.

6 Bentuk Kecerdasan Emosional Anak

Winny menambahkan dalam praktik keseharian terdapat 6 bentuk kecerdasan emosional anak yang dapat diamati oleh orang tua. Namun, tentu seiring waktu keterampilan ini akan berkembang sesuai dengan tahapan perkembangannya.

• Mengembangkan kesadaran emosi mereka: sadar bahwa mereka dapat merasakan dan memiliki rasa.

• Mengenali emosi dasar dengan menggambarkan perasaan serta menamai emosi, mereka akan belajar bagaimana menggunakan kosa kata emosional untuk menyampaikan perasaan mereka: marah, sedih, bahagia, jijik, takut, kaget.

• Berempati dengan perasaan orang lain: memahami bahwa orang lain juga memiliki rasa dan emosi yang sama. Untuk anak lebih kecil bisa diajarkan melalui buku cerita.

• Mengontrol dan mengelola emosi mereka, anak belajar (dan menerapkan pengetahuan) tentang kapan tepat untuk bertindak atau bereaksi ketika mereka merasakan sesuatu.

• Memahami apa yang menumbukan perasaan, baik dalam diri mereka sendiri maupun orang lain.

• Memahami hubungan emosi-perilaku, contoh kakak menangis karena ia sedih.

Selain bentuk-bentuk yang dideskripsikan di atas, orang tua juga dapat melihat kecerdasan emosional anak dari momen ketika ia mengekspresikan dirinya.

“Kita juga bisa melihat bahwa kecerdasan emosi pada anak mulai tumbuh ketika anak mengekpresikan dirinya melalui kata-kata atau perilaku, mau mendengarkan orang lain, dan mulai melakukan regulasi diri seperti ia akan mencoba menenangkan diri dengan mengatur nafasnya setelah menangis atau ketika merasa marah.” tambahnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS