Tim Site Visit B20 Gali Potensi iIvestasi di Jatim untuk Ditawarkan di Ajang G20 

Asih - Jumat, 19 Agustus 2022 19:09 WIB
Tim Site Visit B20 dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Raditya Priamanaya Djan, bersama Ketua umum KADIN Jawa Timur, Adik Dwi Putranto. Saat berkunjung ke Graha Kadin Jatim, Kamis (18/8/2022) dalam rangka inventarisasi lokasi Proyek yang akan dikunjungi saat perhelatan G20 November 2022 di Bali.

SURABAYA | halojatim.com - Tim Site Visit B20 dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia yang terdiri dari Raditya Priamanaya Djan, Gunawan Tjokro, Bambang Budi Suwarso dan Deny Panjaitan melakukan kunjungan ke Kadin Jawa Timur, Kamis (18/8/2022).

Rombongan diterima oleh Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto, Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Investasi M Turino Junaidi, WKU Bidang Konstruksi M Rizal, WKU SDM dan Ketenagakerjaan Nurul Indah Susanti dan WKU Bidang Migas Tri Prakoso.

Bambang Budi Suwarso mengatakan, kunjungan ditujukan untuk menggali potensi investasi yang ada di Jatim yang nantinya akan ditawarkan kepada investor dari luar negeri saat perhelatan akbar G20 yang bakal digelar pada bulan November 2022 di Bali.

Baca Juga :


"Kami Tim Site Visit B20 Kadin Indonesia berkunjung ke Kadin Jatim karena diminta Presiden untuk menentukan investasi selain IKN Ibu Kota Negara dan juga KIT Batang, untuk memilih beberapa proyek yang diusulkan oleh setiap provinsi untuk ditawarkan kepada investor di luar dan juga di Indonesia," ujar Bambang.

Harapannya, jika ada pengembangan investasi yang lebih besar, maka akan menambah revenue atau Gross Domestic Product (GDP) internegara yang akhirnya akan mengerek GDP per kapita Indonesia. Terlebih saat ini GDP per kapita Indonesia dibanding Singapura hanya mencapai 1/20 atau 5 persen. "Makanya kita datang, bertanya dan memilih mana yang bisa dipilih," tandasnya.

Bambang juga menjelaskan bahwa ada banyak investor dari luar negeri yang nantinya akan datang saat moment G20 di Bali. Selain para pengusaha dari 20 negara yang menjadi anggota G20, juga ada pengusaha dari puluhan negara lain yang sudah memastikan kedatangannya.

"Sampai saat ini yang sudah konfirm ada sekitar 41 negara yang akan hadir. Satu negara bisa jadi investornya tidak hanya satu yang datang tetapi bisa dua atau tiga. Ini sudah kelihatan ada 1.200 list investor yang akan datang," terang Bambang.

Nantinya, Kadin Indonesia secara khusus akan menyiapkan private jet untuk investor dari Denpasar Bali ke enam tujuan investasi yang telah dipilih. "Itu terbatas hanya 15 CEO dari perusahaan-perusahaan terpilih. Tetapi tadi sudah saya ungkapkan bahwa kami juga akan menyelenggarakan bisnis forum secara hybrid sehingga tujuan investasi yang lain juga bisa berlanjut," katanya.

Gunawan menambahkan, ada enam proyek yang nantinya akan dikunjungin investor. Proyek tersebut di utamakan yang terkait dengan Energi Baru Terbarukan (EBT), smat city, digitalisasi, infrastuktur dan tourism atau pariwisata.

"Ada enam lokasi project yang akan dikunjungi secara langsung. Ini dalam rangka melakukan seleksi. Sudah ada dua project yang fix untuk dikunjungi, satu projek di KIT Batang dan satunya IKN. Tetapi untuk investasi yang lain, walaupun tidak terpilih, kita akan membantu karena akan ada virtual meeting dengan investor," tandas Gunawan.

Pada kesempatan tersebut, M Turino Junaidi menegaskan bahwa ada beberapa point yang harus diperhatikan dalam memilih investasi yang akan ditawarkan kepada investor, salah satunya adalah bahwa proyek yang ditawarkan tersebut sudah masuk dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

"Ini yang penting. Jangan sampai kita menawarkan investasi dan ternyata investasi tersebut belum masuk dalam RTRW," katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Paulina Prasetianti Kepala Seksi Bidang Perencanaan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur dan Muhammad Arif Bidang Perencanaan Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Jawa Timur menjelaskan beberapa investasi yang bisa ditawarkan.

"Dari beberapa proyek yang sudah kami jelaskan tadi, ada dua proyek yang kami anggap layak dan siap, yaitu KEK Gresik atau JIIPE dan KEK Singosari Malang," pungkasnya.

Editor: Asih

RELATED NEWS