Biaya Pendaftaran SMP dan SMA Turut Sumbang Inflasi, Ini Prediksi Pertumbuhan Ekonomi di Banyuwangi

ifta - Minggu, 07 Agustus 2022 10:58 WIB
Ilustrasi saham. undefined

BANYUWANGI, Halojatim.com- Musim pendaftaran peserta didik baru khususnya pada jenjang SMP dan SMA turut menyumbang inflasi di Banyuwangi.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi Tri Erwandi, mengatakan inflasi bulan Juli pada angka 0,68 persen.
Meningkat dari dua bulan sebelumnya 0,49 dan 0,61 persen.

"Untuk inflasi bulan kemarin di antaranya disumbang oleh biaya sekolah SMP dan SMA yang memang masuk awal tahun ajaran baru," ungkapnya, dilansir Minggu (7/8) dari laman resmi Pemkab Banyuwangi.

Kondisi inflasi tersebut, papar Tri, dinilai cukup bergejolak dibandingkan dengan dua tahun terakhir.

"Pada saat Covid-19 kemarin, masyarakat menahan diri untuk mengurangi konsumsi, sehingga kondisi inflasi cukup stabil. Tetapi, saat ini, inflasi cukup bergejolak karena memang tingkat konsumsi meningkat," terangnya.

Pengendalian inflasi di Banyuwangi mendapat apresiasi dari Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Yukon Aprinaldo.

Menurutnya, inflasi di Banyuwangi sangat terkendali. Bahkan, pertumbuhan ekonominya terhitung paling baik di wilayah Sekarkijang (Eks Karesidenan Besuki dan Lumajang).

"Pertumbuhan ekonomi Year on Year Banyuwangi sangat baik. Dari minus 3 pada 2020, meningkat menjadi 4,08 persen pada 2021.

"Kalau dilihat trendnya, sangat berkemungkinan pertumbuhan ekonomi bisa meningkat lebih dari empat persen," ungkap Aldo.

Data perbankan, imbuh Aprinaldo, juga menunjukan angka yang positif.

Mulai dari angka Dana Pihak Ketiga (DPK) dan aset hingga angka kredit. Pada 2022 ini, dari bulan ke bulan terus menunjukkan pertumbuhan.

"Artinya, perputaran uang di Banyuwangi sangat aman," imbuhnya. (*)

RELATED NEWS