Bandara Dhoho Kediri Target Angkut 1,5 Juta Penumpang Selama 2024
Surya Air, maskapai penerbangan milik PT Gudang Garam Tbk. di Kediri, Jawa Timur. / Suryaair.co.id
undefinedKediri, Halojatim.com - Sempat maju mundur soal kapan kepastian operasional secara penuh di Bandara Djoho Kediri.
Kini pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan jika operasional bandara ini bisa dilakukan tahun 2024 ini.
Sampai dengan Januari 2024, pembangunan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur sudah mencapai 100 persen.
- PROMO PLN, Tambah Daya Hanya Rp202 Ribu, Ini Syaratnya
- Badai PHK Hantam Lazada, 20 Persen Karyawan Kena Imbas
- Bawaslu Anggap Dana Kampanye PSI Tak Masuk Akal, hanya Rp180 Ribu
- Proyek IKN Apa Bisa Buat Harga Properti di Jakarta Anjlok?
Karena itu, Bandara yang masuk ke Proyek Strategis Nasional (PSN) ini akan dibuka pada 2024.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengungkapkan saat ini Bandara Dhoho telah menyelesaikan tahapan kalibrasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub.
Kalibrasi merupakan tahap awal dari penilaian (assessment) suatu bandara, yang akan dilanjutkan dengan sejumlah assessment lainnya terkait keselamatan dan keamanan penerbangan.
"Dari sembilan PSN yang ditargetkan selesai pada 2024, yang prioritas salah satunya yaitu Bandara Dhoho Kediri. Saat ini konstruksinya sudah selesai 100 persen dan proses kalibrasi sudah selesai dilakukan," kata Adita dikutip dari Antara, Rabu, 10 Januari 2024.
Selanjutnya, dilakukan pra operasi Bandara Dhoho dengan mengadakan tes take off dan landing beberapa pesawat.
Adita mengatakan, kehadiran infrastruktur transportasi udara ini diharapkan dapat semakin melancarkan pergerakan manusia maupun barang.
Selain itu, Bandara Dhoho diharapkan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan seperti kemacetan dan polusi, keterisolasian wilayah, hingga distribusi logistik yang tidak merata.
Bandara Dhoho Kediri memiliki runway sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter. Bandara ini dapat didarati segala jenis pesawat, termasuk untuk melayani penerbangan umroh dan haji.
Pada tahap awal, Bandara Dhoho memiliki kapasitas terminal 1,5 juta/tahun. Pembangunan tahap 2, kapasitas akan meningkat mencapai 4,5 juta penumpang/tahun, dan kapasitas ultimate mencapai 10 juta penumpang/tahun.
Untuk diketahui, Bandara Dhoho dibangun oleh PT Surya Dhoho Investama (SDHI), anak usaha dari PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Perusahaan ini telah mengucurkan investasi senilai total Rp13 triliun untuk membangun Bandara Dhoho.
Proyek pembangunan Bandara Dhoho Kediri itu merupakan proyek strategis nasional (PSN) bandara pertama di Indonesia yang dibiayai sepenuhnya oleh sektor swasta tanpa melibatkan anggaran pendapatan belanja negara (APBN).
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Laila Ramdhini pada 11 Jan 2024