Gandeng Puslit Koka, Jember Kembangkan Klaster Agribisnis Kopi dan Kakao

Asih - Minggu, 25 April 2021 18:06 WIB
Pemkab Jember menggandeng Puslit Koka untuk mengembangkan agribisnis kopi dan kakao. undefined

Pemerintah Kabupaten Jember akan mengembangkan klister agribisnis berbasis kopi dan kakao dengan menggandeng Pusat Penelitian Kopi dan Kakao.

Kerjasama keduanya dengan ditandatanganinya nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) di Pendapa Wahyawibawagraha Jember, Sabtu (24/4/2021).

Nota kesepahaman itu ditandatangani oleh Bupati Jember Hendy Siswanto dengan Kepala Pusat Penelitian Kopi dan Kakao (Puslit Koka) Indonesia Dr. Agung Wahyu Susilo dengan disaksikan sejumlah organisasi perangkat daerah yang terkait dalam kerja sama tersebut.

"Tujuan kerja sama itu untuk pengembangan agrobisnis berbasis komoditas kopi dan kakao mulai dari sektor hulu hingga hilir yang dihasilkan oleh kebun rakyat," kata Sekretaris Kabupaten Jember Mirfano.

Dalam kerja sama tersebut, ada lima poin yang disepakati yakni pembentukan brand kopi robusta dan kakao terbaik di Jember, kemudian penataan tata niaga kopi dan kakao menuju Jember sebagai pusat kopi dan kakao.

Ketiga, peningkatan produktivitas dan kualitas kopi-kakao di Jember, selanjutnya peningkatan konsumsi kopi dan terakhir peningkatan kapabilitas sumber daya manusia dengan cara pelatihan dan pendampingan.

Sementara itu, Kepala Puslit Koka Indonesia Dr. Agung Wahyu Susilo mengatakan pihaknya ingin bersinergi dengan Pemkab Jember untuk membangun industri bisnis kopi dan kakao dengan membuat brand kopi Jember yang berkualitas.

"Setiap tamu yang berkunjung ke Jember harus disuguhi dengan kopi terbaik, sehingga memberikan kesan kepada wisatawan bahwa kalau minum kopi harus ke Jember," katanya.

Menurutnya, perbaikan tata niaga kopi di Jember juga harus mendapatkan prioritas dan penguatan sektor hulu dengan menggunakan bibit unggul, sehingga produktivitas kopi dapat ditingkatkan.

"Kebijakan itu juga harus didukung dengan sumber daya manusia (SDM) yang unggul untuk mencapai Jember menjadi sentra kopi dan kakao," ujarnya.

Bupati Jember Hendy Siswanto mengatakan kerja sama itu ingin menyampaikan kepada masyarakat luas bahwa Jember sebagai salah satu kota penghasil kopi robusta terbesar di Indonesia.

Produksi kopi di Jember mencapai 12 ribu per tahun, namun pemetaan di wilayah mana saja potensi kopi di Jember belum terdata dengan baik, sehingga kami akan menata kembali untuk mengetahui kekuatan kopi Jember.

RELATED NEWS