BI Akan Pertahankan Suku Bunga Tahun Depan, Pertanda Ekonomi Global Belum Baik-baik Saja
JAKARTA, Halojatim.com - Tahun 2023 hanya menyisakan satu bulan ke depan. Menyambut tahun 2024 diperkirakan kondisi global masih bergejolak.
Ketidakpastian juga diprediksi masih tinggi sepanjang tahun 2024 nanti.
Terkait dengan kondisi dan prediksi ini Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga acuan (BI-7 Days Reverse Repo Rate/BI7DDR) pada tahun 2024.
- Ini Progres Pembangunan Rusun di IKN yang Digarap Wika
- Pertumbuhan Ekonomi Global Tahun 2024 Diprediksi Melambat
- ANTISIPASI TANAH LONGSOR, PT KAI PASANG ALAT PENDETEKSI
- Regulasi Pengendalian Tembakau Didukung Muhammadiyah
- Yuk Manfaatkan! GoFood Tawarkan Promo Nampol Jelang Akhir Tahun
Diketahui, bunga acuan bank sentral saat ini berada di level 6%, setelah pada Oktober 2023 dinaikkan dalam upaya menjaga rupiah yang sempat mengalami tekanan.
"Suku bunga akan kami pertahankan dan respons lebih lanjut sesuai dinamika ekonomi global dan domestik," sebut Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023 Rabu, 29 November 2023.
Perry mengungkapkan saat ini dunia tengah dihadapkan pada berbagai ketidakstabilan seperti perang Rusia dengan Ukraina, konflik dagang antara Amerika Serikat dan China, serta yang terbaru adalah pertikaian antara Palestina dan penjajah Israel.
Menurutnya, fragmentasi geopolitik tersebut juga berdampak pada fragmentasi geoekonomi, yang pada akhirnya akan menyebabkan prospek ekonomi global mengalami penurunan pada 2024 sebelum mengalami pemulihan pada 2025.
Di samping itu, Perry menyatakan ketidakpastian yang masih tinggi, ditandai oleh lima karakteristik, yaitu pertumbuhan yang lebih lambat dan beragam, disinflasi gradual, suku bunga acuan Bank Sentral Amerika Serikat yang tinggi dalam jangka panjang, kekuatan dolar Amerika, dan dominasi uang tunai.
Perry menjelaskan kebijakan untuk mempertahankan suku bunga acuan adalah bagian dari keputusan untuk mengarahkan kebijakan moneter yang tetap mendukung stabilitas. Sementara empat kebijakan BI yang lain diantaranya makroprudensial, digitalisasi sistem pembayaran, pendalaman pasar uang, serta pengembangan UMKM dan ekonomi syariah akan diarahkan mendukung pertumbuhan.
Selain suku bunga, Perry mengungkapkan kebijakan moneter lainnya yang ditujukan untuk memperkuat stabilitas adalah dengan menjaga inflasi tetap terkendali di rentang 1,5 persen hingga 3,5 persen pada 2024 dan 2025. ***
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Bintang Surya Laksana pada 30 Nov 2023