Wow, BPJamsostek Kelola Dana Rp607 Triliun

Sabtu, 08 Oktober 2022 08:29 WIB

Penulis:Asih

Editor:Asih

BPJS Ketenagakerjaan (Foto: TrenAsia.com/Ismail Pohan) undefined

JAKARTA | halojatim.com  - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) saat ini mengelola dana sebesar Rp 607 triliun. 

Dana yang sangat besar itu kata Direktur Utama BPJamsostek, Anggoro Eko Cahyo sebesar 89 persen diinvestasikan ke goverment related investment, dengan 65 persen di antaranya ada di Surat Berharga Negara (SBN).

Hal itu untuk memastikan dana tersebut bisa aman dan saat dibutuhkan nantinya tetap ada (dananya).

BACA JUGA : 

Dengan pengelolaan dana itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar dewan direksi BPJamsostek berhati-hati dalam mengelolanya.

Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menerima direksi BPJamsostek, Jumat (7/10/2022).  

“Bapak Presiden titip dana yang besar ini dikelola dengan sangat baik dan hati-hati,” ujar Anggoro.

Dalam kesempatan tersebut, direksi BPJamsostek juga turut melaporkan sejumlah kinerja yang dicapainya selama 19 bulan sejak dilantik oleh Presiden Jokowi pada 22 Februari 2021 lalu. Salah satunya adalah meningkatnya jumlah kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dari 28 juta peserta menjadi 35 juta peserta.

“Kami menargetkan dalam 5 tahun tumbuh 2 kali lipat menjadi 70 juta,” ucap Anggoro.

Selain itu, Anggoro juga menyampaikan bahwa saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah melakukan digitalisasi layanan melalui Jamsostek Mobile dalam rangka memberikan kecepatan layanan dan meningkatkan kepuasan peserta, sesuai arahan dari Presiden Jokowi.

“Untuk layanan yang juga menjadi concern Bapak Presiden, layanan yang baik bagi para pekerja, kami menyampaikan bahwa kami telah melaksanakan digitalisasi dalam layanan sehingga kalau dulu peserta itu klaim butuh waktu 10-15 hari, saat ini klaim hanya 15 menit bisa klaim dengan Jamsostek Mobile,” ujar Anggoro.

Terakhir, dewan direksi juga menyampaikan kepada Presiden Jokowi terkait perkembangan data penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU). Menurut Anggoro, saat ini BPJamsostek telah mengirimkan data penerima BSU hingga tahap 4, sedangkan tahap 5 akan segera dikirimkan dalam waktu dekat.

“Totalnya 14 juta data BSU kita kirimkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan untuk divalidasi,” tandasnya.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Fakhri Rezy pada 07 Oct 2022