WOW, ANGKA KECELAKAAN TURUN SELAMA OPERASI KETUPAT SEMERU 2024

Rabu, 17 April 2024 20:10 WIB

Penulis:Andri

Editor:Andri

A-KAPOLDA JATIM.jpg
Kapolda Jatim Irjenpol Imam Sugianto saat memimpin apel

SURABAYA I halojatim.com – Operasi Ketupat Semeru 2024 yang digelar 13 hari mulai tanggal 4 hingga 16 April 2024 memberikan dampak positif. Kepolisian Daerah Jawa Timur mencatat adanya penurunan angka kecelakaan lalu lintas (laka lantas).

 

"Pada Operasi Ketupat Semeru 2024 telah terjadi 604 kasus laka lantas. Angka tersebut turun 43 persen dibanding operasi yang sama tahun lalu yang mencapai 1.055 kasus," kata Kapolda Jatim Irjen Pol. Imam Sugianto di Surabaya Rabu.



Sedangkan jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas selama periode Operasi Ketupat Semeru tahun ini sebanyak 24 orang atau turun dibanding tahun lalu yang sebanyak 162 orang. Meski jumlah korban meninggal dunia akibat laka lantas turun, namun yang mengalami luka berat bertambah. Jika tahun lalu sebanyak 12 orang, tahun ini naik menjadi 39 orang.


 

"Secara umum Operasi Ketupat Semeru 2024 berjalan sangat kondusif dan bisa kami kategorikan berhasil karena berlangsung tertib dan lancar,” katanya.



Sementara itu, Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol. Komarudin menyebut salah satu kejadian menonjol kasus laka lantas terjadi di Kabupaten Ngawi pada Minggu (7/4) lalu. Saat itu, dua pemudik tewas setelah motor yang mereka kendarai tertabrak bus. Kecelakaan itu terjadi di Jalan Raya Ngawi-Mantingan KM 07 - 08 dari Ngawi, masuk Desa Ngale, Paron.

 


"Tingkat fatalitas kecelakaan salah satunya ada di wilayah Ngawi. KM 572 Tol Ngawi merupakan titik lelah," kata Komarudin.



Dia mengatakan, strategi yang dilakukan Lantas Polda Jatim untuk menekan angka laka lantas mulai dari pola preemtif dengan mengajak masyarakat pengguna jalan berperan serta tertib berlalu lintas. Kemudian pola preventif, yakni penggelaran kekuatan dari semua potensi masyarakat dari instansi samping, dinas perhubungan, organisasi kepemudaan, pramuka, termasuk masyarakat sekitar yang bergabung di pos pelayanan dan pos terpadu.

 


"Kami tidak segan untuk melakukan tindakan tegas kepada siapa saja pelaku perjalanan yang memang membahayakan,” katanya.



Langkah lain, kata dia, adalah dengan melakukan tes urin kepada para sopir bus dan ramp check mengingat jumlah pemudik yang menggunakan bus menduduki urutan kedua setelah kereta api. Hasilnya, di Tulungagung ditemukan ada sopir yang diduga mengonsumsi narkoba.

"Hasilnya masih terus dilakukan pendalaman. Kami temukan di tas ada sisa pakai sabu. Kami juga lakukan penggeledahan di bus dan ditemukan ganja,” katanya.



Selama Operasi Ketupat Semeru 2024 Polda Jatim menerjunkan 16.365 personel gabungan untuk melalukan pengamanan selama operasi berlangsung. Selain itu Polda Jatim juga menggagas aplikasi Mahameru Quick Respon untuk memantau kondisi lalu lintas. (*)