TATA ULANG KBS AGAR SELALU MENARIK PENGUNJUNG

Kamis, 20 Januari 2022 23:40 WIB

Penulis:Andri

A-KBS.jpg
Salah satu hewan yang jadi penghuni KBS

SURABAYA I halojatim.com - Kebun Binatang Surabaya (KBS) menjadi salah satu destinasi wisata menarik. Hanya, agar tetap membuat kunjungan tak berkurang Pemkot Surabaya berencana menata ulang. agar KBS tetap menjadi lembaga konservasi yang memiliki fungsi konservasi, edukasi dan rekreasi.

Hal ini disampaikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Ia mengatakan KBS selalu berupaya melestarikan satwa liar di luar habitatnya (ex situ) dengan pengembangbiakan dan penyelamatan tumbuhan atau satwa dengan tetap menjaga kemurnian jenis.

Kata Eri, dibutuhkan penataan dan pengembangan KBS. Seperti digitalisasi layanan pembayaran (E-Ticketing) dan bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (Unair) dalam rangka peningkatan perlindungan dan kesehatan jiwa. “Kemudian, pengembangan satwa melalui branding loan, bekerjasama dengan lembaga konservasi lain dalam rangka perlindungan satwa langka, pelepasliaran satwa surplus, dan melakukan penataan parkir di area KBS dengan menghubungkan KBS dengan TJ/tunnel,” katanya.

Mengenai kondisi KBS saat ini, Eri mengaku mendapat banyak masukan dari masyarakat, DPRD Kota Surabaya, dan pengamat, bahwa KBS harus tetap menjadi daya tarik Kota Surabaya. Sebab, KBS menjadi salah satu kebun binatang terbesar di Asia Tenggara.

“Dengan kemajuan zaman, semua sudah berbenah. Tapi KBS ini masih seperti yang dulu meskipun hari ini tampil lebih bersih dan nyaman, tapi tidak ada perubahan yang signifikan,” kata dia.

Ia menginginkan KBS menjadi ikon yang tetap berada di pusat Kota Surabaya. Rencana, KBS dirancang untuk menyesuaikan dengan perkembangan zaman, dan melihat peluang wisata baru untuk Indonesia bagian timur.

“Kalau nanti Ibu Kota nya pindah di Kalimantan, maka Surabaya harus mempunyai tempat yang menarik. Saya berpikir apakah dimungkinkan kebun binatang ini nanti ada seperti jembatan, jadi orang nanti melihatnya dari atas dan binatangnya bebas di bawah (dibagi per wilayah),” kata Eri.(*)