SETIAP KAMIS BERBAHASA JAWA DI SEKOLAH SURABAYA

Kamis, 03 Juli 2025 06:30 WIB

Penulis:Andri

diknas kota surabaya.jpeg
Kantor Dinas Pendidikan Kota Surabaya. Di Surabaya rencananya setiap Kamis , siswa diajarkan berbahasa Jawa

SURABAYA I halojatim- Pelajar Kota Surabaya bakal terbiasa berbahasa Jawa. Menyusul rencana Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mencanangkan sehari berbahasa Jawa di sekolah.


"Kami sangat siap mendukung revitalisasi ini. Bahasa jawa telah ditetapkan sebagai pelajaran wajib, dan krama inggil akan menjadi bagian tak terpisahkan dari modul ajar kami. Ini adalah langkah konkret untuk membiasakan siswa dan seluruh warga sekolah berkomunikasi dalam Bahasa Jawa, sehingga tidak hanya teori tapi juga praktik," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Yusuf Masruh.

 

Berdasarkan Peraturan Wali Kota Surabaya Nomor 17 Tahun 2025, salah satu terobosan utamanya adalah penerapan program 'Kamis Mlipis', di mana setiap Kamis sekolah di Surabaya akan mewajibkan penggunaan bahasa jawa.
Yusuf menyadari adanya keragaman latar belakang budaya dan kemampuan Bahasa Jawa siswa, Dinas Pendidikan Kota Surabaya memastikan bahwa semua sekolah akan menerima stimulus yang sama.

 

"Pengajaran akan disesuaikan dengan Bahasa Jawa khas Surabaya. Misalnya, dalam mendongeng, siswa bisa menggunakan cerita daerah dengan logat khas Surabaya seperti kata 'rek' atau 'koen', menunjukkan fleksibilitas dalam penerapan," kata Yusuf.

 

Keseriusan Dinas Pendidikan Kota Surabaya dalam program ini juga terlihat dari koordinasi erat dengan berbagai pihak. Yusuf mengatakan, Balai Bahasa Jawa Timur telah melakukan audiensi khusus dengan Dispendik Surabaya dan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Jawa.

 

"Ini dilanjutkan dengan rapat koordinasi antarinstansi bersama Balai Bahasa serta perwakilan dari Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, dan Kota Surabaya, yang menghasilkan penandatanganan komitmen dukungan revitalisasi bahasa jawa, disaksikan langsung oleh Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra," katanya.

 

Dispendik Surabaya juga telah menyiapkan strategi sosialisasi yang matang, akan dibentuk tim khusus yang terdiri dari 24 guru yakni 12 guru jenjang SD dan 12 guru jenjang SMP untuk mensosialisasikan program ini kepada koordinator guru di wilayah masing-masing. (*)