Selasa, 14 November 2023 06:11 WIB
Penulis:ifta
JAKARTA, Halojatim.com- Lapisan kabut asap tebal dan pekat menyelimuti dua kota di India.
Dua kota ini bahkan masuk dalam daftar polusi paling parah di dunia.
Dua kota ini adalah Kolkata dan Mumbai di India yang memiliki tingkat pencemaran udara paling parah di dunia, dan masuk dalam daftar 10 kota di dunia yang polusinya paling tinggi.
Apa yang menyebabkan polusi itu?
Sejumlah kawasan penuh asap sehari setelah orang-orang melepaskan kembang api untuk perayaan Diwali—festival cahaya tahunan agama Hindu.
Ibu kota New Delhi, seperti biasa, menempati posisi teratas. New Delhi memiliki indeks kualitas udara (AQI) sebesar 420, menempatkannya dalam kategori berbahaya, menurut kelompok Swiss IQAir.
Kini, New Delhi diikuti Kolkata yang terletak di India timur, yang menempati posisi keempat dengan AQI sebesar 196. Sementara ibu kota keuangan India Mumbai berada di posisi kedelapan dengan AQI sebesar 163.
Dilansir melalui Reuters, Senin, 13 November 2023, tingkat AQI 400-500 berdampak pada orang sehat dan berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit yang sudah ada, sementara tingkat 150-200 membawa ketidaknyamanan bagi orang-orang dengan asma, masalah paru-paru, dan jantung. Tingkat 0-50 dianggap baik.
Lapisan kabut asap tebal telah mulai beredar di New Delhi sejak Minggu malam, menyebabkan AQI mencapai angka mengkhawatirkan, yaitu 680, sejenak setelah tengah malam.
Setiap tahun, pihak berwenang memberlakukan larangan penggunaan kembang api di ibu kota, tetapi jarang sekali larangan tersebut tampak ditegakkan.
Kualitas udara di India memburuk setiap tahun menjelang musim dingin, ketika udara dingin menjebak polutan dari kendaraan, industri, debu konstruksi, dan pembakaran limbah pertanian.
Pihak berwenang di New Delhi menunda keputusan sebelumnya untuk membatasi penggunaan kendaraan setelah hujan singkat pada hari Jumat memberikan sedikit kesan tenang dari paparan udara beracun selama seminggu.
Pemerintah daerah berencana meninjau kembali keputusan tersebut setelah Diwali.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Distika Safara Setianda pada 13 Nov 2023
Bagikan