Kolaborasi
Kamis, 04 April 2024 17:25 WIB
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA – Migrasi dan sinergi antara Tiktok Shop dan Tokopedia kini telah tuntas. Hal itu tentu menjadi sebuah kabar baik bagi jutaan pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) di Indonesia.
Hal ini karena kolaborasi dari kedua perusahaan teknologi kelas dunia tersebut dinilai mampu memudahkan pelaku ekraf yang saat ini sudah bertransformasi ke sistem digital untuk menjangkau pasar yang lebih luas dengan lebih cepat. Selain itu, pelaku ekraf yang sudah melek digital juga memerlukan dukungan peran perusahaan teknologi seperti Tiktok Shop dan Tokopedia sebagai media promosi sekaligus bertransaksi.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga S. Uno mengungkapkan, para pelaku UMKM di sektor ekraf banyak mengandalkan penjualan produk mereka melalui e-commerce. Ini terutama terjadi pada produk-produk andalan ekraf seperti subsektor fesyen, kriya, dan kuliner.
“Kami optimistis pemanfaatan teknologi informasi ini akan meningkatkan efisiensi, produktivitas bisnis, dan inovasi di berbagai sektor serta dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional. Dengan digitalisasi, askes pemasaran juga semakin meluas sehingga potensi penjualan produk-produk ekraf menjadi lebih tinggi,” kata Sandi, Rabu, 3 April 2024.
Sandiaga mengatakan pemerintah terus berupaya mengakselerasi transformasi digital guna mendukung peningkatan ekonomi digital Indonesia. Ekosistem digital menjadi langkah awal dalam bertransformasi menuju ekosistem kolaborasi teknologi informasi agar dapat tetap bertahan.
“Kami optimistis pemanfaatan teknologi informasi ini akan meningkatkan efisiensi, produktivitas bisnis, dan inovasi di berbagai sektor serta dapat mendorong pemulihan ekonomi nasional,” kata Sandi.
Sementara itu proses migrasi dan integrasi sistem TikTok Shop ke Tokopedia sudah rampung 100% per 27 Maret 2024. Dengan demikian proses fasilitasi transaksi pembayaran TikTok Shop kini dilakukan pada sistem elektronik Tokopedia. Jadi masyarakat yang klik icon TikTok Shop, auto masuk domain Tokopedia.
"Tanggal 27 Maret 2024 kami sudah selesai compliance sesuai Permendag Nomor 31 Tahun 2023. Secara payment yang dulunya memang masih di sistem elektronik TikTok sendiri, sekarang sudah fully by Tokopedia," kata Melissa kepada wartawan di Tokopedia Tower, Jakarta, Rabu, 3 April 2024.
Lebih lanjut, Sandi menyakini integrasi antara Tiktok Shop dan Tokopedia akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekosistem UMKM di Indonesia khususnya di sektor ekraf. Itu sebabnya, Kemenparekraf akan mendorong pelaku UMKM memanfaatkan TikTok Shop dan Tokopedia untuk berjualan serta memanfaatkan program upskilling & reskilling SDM pelaku UMKM, di antaranya melalui program TikTok Jalin Nusantara. Hal ini juga bisa mendukung program digitalisasi 30 juta UMKM dari total 60 juta di seluruh Indonesia.
“Kami harap dengan kolaborasi ini para pelaku usaha di sektor ekonomi kreatif dapat memiliki akses pasar yang lebih luas dan memiliki peluang untuk meningkatkan penjualan secara masif. Melalui integrasi ini juga membantu target Presiden Joko Widodo untuk menghasilkan 30 Juta UMKM yang bertransformasi digital pada tahun 2024,” kata Sandi.
Sandiaga menilai kolaborasi Tiktok Shop dan Tokopedia akan meningkatkan daya saing produk dalam negeri sehingga pasar tidak dibanjiri oleh produk impor. Apalagi, kedua platform ini sudah memiliki program kampanye digital yang sangat gencar dalam memasarkan produk lokal.
Kemenparekraf pun mendukung Tiktok Shop dan Tokopedia menggencarkan program kampanye ‘Beli Lokal’ untuk mempromosikan berbagai jenis merchant, khususnya produk dalam negeri dan sekaligus bermanfaat untuk membendung masuknya produk luar negeri.
Sandi menegaskan pelaku usaha UMKM ekraf harus dapat mengambil manfaat dari langkah migrasi Tiktok Shop dan Tokopedia. Para pelaku usaha dapat menjadikan kolaborasi ini sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan usaha mereka. “Kami harap para pelaku usaha terus berinovasi dan mengikuti tren pasar untuk menarik minat konsumen. Hal ini meliputi mengembangkan produk baru, mengikuti tren, dan memanfaatkan teknologi terbaru. Serta yang terpenting adalah untuk dapat inovasi, adaptasi, dan kolaborasi,” tutupnya.
Bagikan
Kolaborasi
2 bulan yang lalu
Kolaborasi
5 bulan yang lalu