Ribuan Bahasa Telah Punah, Ada Karena Pembantaian Para Penuturnya, Ada Juga Karena Pengaruh Bahasa Nasional

Rabu, 30 Agustus 2023 12:21 WIB

Penulis:ifta

Editor:ifta

ibrani.png
ilustrasi aksara ibrani

Halojatim.com- Saat ini ada 6.900 bahasa, dari jumlah itu lebih dari setengahnya berisiko punah pada abad 21.

Hilangnya bahasa juga berarti hilangnya akar budaya dan identitas yang dipegang kelompok penutur bahasa masyarakat setempat.

Dilansir dari Ensiklopedia Britanica, Minggu 27 Agustus 2023, bahasa bisa punah dengan cepat dalam beberapa situasi. 

Bencana alam dan konflik bersenjata dapat menghancurkan komunitas penutur bahasa dengan meninggalkan bahasa mereka tanpa penerus. 

Namun, lebih sering, bahasa punah secara perlahan ketika generasi muda beralih menggunakan bahasa yang lebih dominan atau dianggap lebih bergengsi. 

Salah satu faktor utama yang memicu punahnya bahasa secara perlahan adalah bilingualisme seperti bahasa nasional setempat dan bahasa pergaulan internasional.

Generasi muda yang tumbuh dalam lingkungan di mana bahasa tradisional dan bahasa yang lebih umum digunakan secara bersamaan, sering memilih untuk beralih ke bahasa yang lebih dominan untuk keuntungan sosial dan ekonomi. 

Bahasa yang memiliki status lebih tinggi sering dianggap sebagai tiket menuju peluang yang lebih baik dalam kehidupan. 

Kisah tragis dari El Salvador mencerminkan proses punahnya bahasa. 

Setelah pembantaian pada tahun 1932 yang menewaskan puluhan ribu petani, yang sebagian besar adalah penduduk asli, penutur bahasa asli Lenca dan Cacaopera memutuskan menghentikan penggunaan bahasa mereka. 

Mereka berupaya menghindari identifikasi sebagai orang Indian karena adanya risiko diskriminasi dan ancaman pembunuhan yang mengintai.

Dalam menghadapi bahaya punahnya bahasa, perlu ada upaya yang dilakukan. Berbagai organisasi internasional, kelompok lokal, dan individu telah berkolaborasi untuk menentang ancaman punahnya bahasa. 

Usaha ini melibatkan kampanye  global, proyek dokumentasi untuk merekam pengetahuan dan tradisi, serta inisiatif pendidikan yang bertujuan untuk melestarikan bahasa-bahasa yang terancam punah.

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 30 Aug 2023