Perkenalkan Ini Dia Barbarossa, Bajak Laut yang jadi Pahlawan Nasional
Halojatim.com - Seorang bajak laut Mediterania bernama Barbarossa kini jadi legenda.
Bahkan dia juga dikenal sebagai tokoh besar bahkan diangkat sebagai pahlawan nasional.
Karena nama besar dan keberaniannya, Barbarossa sangat disegani di mana-mana.
- Catat, Para Ilmuwan Sebut Belajar Sambil Mendengar Lagu Ternyata Tidak Bermanfaat, Justru Mengganggu
- Konsumsi Alkohol di Pedesaan Ternyata Lebih Tinggi dari Perkotaan, Ada Faktor Tradisi?
- Jumlah Pinjol Ilegal Kembali Melonjak, Gak Bahaya Ta?
Barbarossa adalah seorang pahlawan terkemuka Kesultanan Utsmaniyah yang menjadi legenda sebagai panglima angkatan laut.
Sebagai seorang bajak laut, Barbarossa menjadi sosok berpengalaman dan disegani di kawasan ini. Namanya terkenal di kalangan komunitas Afrika Utara saat ia menyerbu berbagai pelayaran Spanyol dan Portugis.
Hubungan Barbarossa dengan Kesultanan Utsmaniyah menjadi semakin kuat. Pada masa pemerintahan Sultan Süleyman yang Agung, Barbarossa diangkat menjadi gubernur Rhodes setelah penaklukan pulau tersebut pada tahun 1522.
Posisinya semakin naik ketika ia merebut Tunis pada tahun 1531 dan dianugerahi gelar laksamana agung (kapudan pasha) Kesultanan Utsmaniyah. Barbarossa memimpin angkatan laut Utsmaniyah dengan keahlian dan strategi yang luar biasa.
Salah satu momen paling mencolok dalam sejarah ketika Barbarossa menang tealak di pertempuran Preveza pada tahun 1538. Pertempuran ini melibatkan armada gabungan dari kekuatan-kekuatan seperti Venesia, Genoa, Spanyol, Portugal, Malta, dan Negara Kepausan.
Barbarossa memanfaatkan keunggulan galai, jenis kapal yang digerakkan oleh dayung, untuk mengalahkan armada besar lawan. Galai memberikan keleluasaan dalam manuver dan ketergantungan pada dayung, memungkinkannya beroperasi di perairan yang sulit dijangkau oleh kapal layar.
Dengan 122 galai, Barbarossa berhasil mengalahkan lebih dari 300 kapal layar dalam pertempuran ini. Kemenangan ini membuka pintu bagi Kesultanan Utsmaniyah untuk menguasai Tripoli dan wilayah Mediterania timur lainnya. Barbarossa terus berperan dalam kampanye militer penting, termasuk membantu Prancis dalam pertempuran melawan Habsburg.
Kisah Barbarossa berakhir ketika dia meninggal di Konstantinopel pada tahun 1546. Namanya tetap hidup sebagai salah satu pahlawan terbesar Kesultanan Utsmaniyah, yang menggabungkan reputasi sebagai laksamana dan bajak laut berpengalaman dengan kemampuan strategis dalam memimpin angkatan laut.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Imam Hatami pada 30 Aug 2023